Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menyetujui desain alat peraga kampanye (APK) baliho pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-Giri Prasta (Koster-Giri)

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Kamis, mengatakan walaupun sudah disetujui sebenarnya kedua tim sudah melewati batas yang ditentukan.

Oleh karena itu, setelah akhirnya diajukan dan lolos persetujuan maka kedua tim dapat memproses penggantian alat peraga sosialisasi (APS) menjadi APK baliho.

“Saya sudah bilang kemarin tapi mereka telat penyetujuan desainnya, diberikan waktu terakhir tapi akhirnya terlambat,” kata Lidartawan.

“Selama belum kami pasang APK, kami tidak akan eksekusi yang sebelumnya (APS) jadi kemungkinan Senin, ini sekarang sudah tinggal dicetak saja,” sambungnya.

Ketua Tim Pemenangan Paslon Mulia-PAS Kadek Rambo Budi Prasetya menyatakan pihaknya tidak merasa terlambat, setidaknya proses panjang ini sudah dilakukan sesuai alur.

Baca juga: KPU Bali minta kabupaten/kota awasi proses cetak surat suara

“Kami baru bisa kirim ke KPU setelah disepakati hari ini, sebenarnya 200 persen sisanya sudah selesai, tapi baru kami kirim hari ini untuk stempel,” kata dia.

Pendamping Tim Pemenangan Paslon Koster-Giri Komang Arya Mukti mengatakan untuk mempermudah KPU dan Bawaslu maka desain APK baliho mereka untuk fasilitasi penyelenggara dan 200 persennya dibuat sama.

“Desain sama, kami biar tidak mengganggu tugas Bawaslu dan KPU, jadi ribet sudah ada itu kenapa tidak diseragamkan saja,“ ujarnya.

Pada desain APK baliho Mulia-PAS ada latar biru dengan kedua calon menggunakan baju biru, sementara pada paslon nomor urut dua Koster-Giri berpakaian putih-hitam.

Komang Arya mengatakan tak ada kesengajaan dalam pemilihan pakaian calon, putih pada Koster dan hitam pada Giri diidentikkan dengan pakaian sehari-hari keduanya.

Baca juga: KPU Bali siapkan tiga kali debat cagub dengan enam tema

“Itu memang selera tersendiri paslon bukan kesepakatan, terjadi kebetulan saja, juga merujuk warna kita khas dengan Tri Datu, merah dasarnya kemudian ada hitam dan ada putih,” kata dia.
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024