Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali saat ini masih mengandalkan pasokan bahan baku kayu dari beberapa daerah di Tanah Air karena produktivitas bahan baku kayu lokal dinilai belum optimal.
     
"Pemenuhan bahan baku kayu 85 persen berasal dari luar Bali seperti dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, I Gede Nyoman Wiranatha di Denpasar, Sabtu.
     
Menurut dia, kebutuhan bahan baku kayu setiap tahun sekitar 150.000 m3 yang sebagian besar digunakan untuk bahan bangunan (50 persen), bahan kerajinan (35 persen), dan perabot rumah tangga (15 persen).
     
Sementara itu, Pulau Dewata hanya mampu memproduksi bahan baku kayu lokal sebesar 15 persen atau sekitar 20.000 m3 per tahun yang diproduksi dari hutan produksi seluas 8.626,36 hektare atau sekkitar 6,6 persen dari luas keseluruhan hutan di Bali seluas 130.686,01 hektare.
     
Sekitar 85 persen pemenuhan bahan baku kayu atau sekitar 127.000 m3 per tahun itu sebagian besar dipasok melalui Surabaya, Jawa Timur. Sedangkan sisanya yakni sekitar 10.000 m3 per tahun dipasok melalui Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng. (DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013