Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali menginisiasi program wirausaha muda dalam bentuk Wirausaha Muda Merdeka (WMK) 2024, salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
 
"Program wirausaha muda di Undiksha kami gagas dalam bentuk Ganesha Digital Entrepreneur Academy (GDEA)," kata Rektor Undiksha Singaraja I Wayan Lasmawan saat membuka kegiatan tersebut di Auditorium Undiksha di Singaraja, Rabu.
 
Dia menjelaskan program nasional itu untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai lulusan yang unggul dan berdaya saing serta sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda Indonesia.
 
Kegiatan WMK digagas sebagai jendela bagi mahasiswa dalam meraih kesuksesan melalui pengalaman nyata (dilatih, dibiasakan, dan memiliki) terkait kewirausahaan yang berbasis digital.

Baca juga: Akademisi rekomendasikan PTK wujudkan kelas inklusi berkualitas
 
Kegiatan ini hadir sebagai wadah mahasiswa untuk menjadi wirausaha muda dan dapat mengelola akademik terkait kewirausahaan.
 
Ia mengungkapkan pada era digital (post modern) anak muda harus membuka kesempatan melalui berwirausaha. Undiksha memfasilitasi mahasiswa yang berminat dalam kegiatan kewirausahaan.

Ia meminta seluruh mahasiswa untuk memanfaatkan program ini karena berguna dalam lingkup masyarakat melalui produk-produk yang diciptakan.
 
Ia menjelaskan dalam program GDEA 2024 telah dilakukan berbagai evaluasi berdasarkan kegiatan di tahun sebelumnya. Hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan kesempatan belajar yang nyaman untuk para mahasiswa.
 
Untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan ini, pada pembukaan diisi materi tentang motivasi berwirausaha oleh Manajer Matchmaking Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Nila Tristiarini.

Baca juga: Akademisi soroti peran guru konseling untuk paud untuk bentuk karakter
 
Ia menyampaikan Indonesia merupakan negara yang memiliki angka pengangguran tertinggi di Asia.

Maka dari itu, Kemendikbudristek berusaha mewadahi mahasiswa supaya mampu memiliki jiwa wirausaha dan berdaya saing tinggi sehingga dapat memiliki kehidupan dan karir yang jauh lebih baik saat keluar dari perguruan tinggi.
 
Menurutnya, ada dua kunci penting untuk menjadi wirausaha, yaitu out of the box dan berani keluar dari zona nyaman. Wirausahawan harus mampu keluar dari batasan-batasan yang ada.
 
“Dengan berani melampaui batasan yang ada dalam diri, seorang wirausahawan muda dapat terus mengembangkan diri dan potensinya,” katanya.
 
Selain itu, seseorang harus memiliki nilai diri yang nantinya digunakan sebagai bekal dalam karir atau pekerjaan.

"Value' (nilai) nilah yang harus kita create (ciptakan). Value dapat mencerminkan kompetensi dan kemampuan seseorang," katanya.
 
Materi lainnya tentang peluang pengembangan kewirausahaan di Provinsi Bali dengan narasumber dari Dinas UMKM Provinsi Bali, I Ketut Meniarta.
 
Ia menyampaikan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali mendorong transformasi kewirausahaan Bali melalui pergerakan UMKM, Koperasi, dan sebagainya. Hal tersebut diharapkan dapat semakin kuat dengan hadirnya program strategis, salah satunya WMK.
 
Kegiatan WMK kali ini diikuti oleh 445 peserta, terdiri atas 395 orang dari Undiksha dan 50 dari perguruan tinggi lain. Kegiatan ini juga melibatkan 58 tenaga pengajar, 44 DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) internal dan eksternal, dan melibatkan 88 mentor dan 88 pelaku UMKM.
 
Selain itu ada 15 tenaga ahli dan praktisi yang berasal dari dunia usaha/bisnis, dalam skala nasional dan internasional.

Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024