Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) setempat memberi kesempatan penyandang disabilitas bekerja di perusahaan mereka.

“Saya berharap ini kan pengusaha semua, kami ingin diberikan kesempatan kepada saudara-saudara penyandang disabilitas, diharapkan bisa menerima mereka bekerja di perusahaan kalian,” kata Penjabat (Pj)  Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya pada pembukaan Diklatda Himpi Bali di Sabtu.

Ia meminta agar setidaknya satu persen dari perusahaan yang dipimpin anggota Hipmi terdapat pegawai penyandang disabilitas, agar  tidak ada masyarakat Bali yang tertinggal dari segi ekonomi dan semuanya menjadi subjek pembangunan, bukan hanya penonton.

Sang Made menyadari penyandang disabilitas memiliki keterbatasan yang tidak dapat disetarakan dengan tenaga kerja normal, sehingga Pemprov Bali sudah berusaha memproteksi dari sisi perlindungan kesehatan maupun pendidikan.

“Tentu kalau ibarat tinju tidak bisa disandingkan, harus ada afirmasi kepada mereka ini, sudah ada peraturan gubernur (pergub) dan saya minta ini dibantu bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan sosial di Bali,” ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Bali sampaikan ke Hipmi soal keterbatasan fiskal

Ketua Hipmi Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih merespons dengan sepakat dan memberi contoh anggotanya di Gianyar yang sudah memberi lapangan pekerjaan kepada penyandang disabilitas.

Hipmi Bali mengaku akan mendata jenis-jenis disabilitas, pelatihan, dan kemampuan yang dimiliki penyandang disabilitas, dengan harapan pemerintah turut membantu memberi pelatihan sebelumnya agar pengusaha tinggal menjemput.

“Kami harus menyesuaikan dengan kemampuan juga dalam rekrutmen, kami tidak mau juga istilahnya oke merekrut penyandang disabilitas tapi tidak tahu mau ditaruh dimana, tapi Hipmi sangat terbuka,” ujar Pratiksa Linggih.

Rektor Primakara University I Made Artana memyambut baik dan merasa senang karena Diklatda Hipmi Bali kembali digelar di kampusnya.

Ia mengaku sepakat agar ke depan masyarakat Bali tidak hanya menjadi penonton di daerah sendiri, terbangunnya ekosistem kewirausahaan ini juga turut menjadi kesempatan mahasiswanya menimba ilmu dari pengusaha Hipmi.

“Mari memperkuat diri sesuai tema mengukir sejarah wariskan hal baik untuk generasi penerus, Bali tempat luar biasa. tapi harus antisipasi jangan sampai kita jadi penonton di tempat sendiri,” kata dia.

Baca juga: Hipmi Bali nilai "family office" percepat capaian investasi

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024