Jakarta (Antara Bali) - Ahli kejiwaan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Prof Dr Budi Anna Keliat, SKp, MAppSc mengatakan semua gangguan kejiwaan dapat disembuhkan dengan metode kasih sayang dan kepedulian dari tenaga perawat.
"Saya ini terlalu optimis bahwa gangguan kejiwaan itu pasti bisa sembuh, jika ditangani dengan menggunakan metode kepedulian dan kasih sayang dari perawat. Ini yang perlu disebarkan media kepada masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat.
Budi Anna yang pernah menjadi perawat di salah satu rumah sakit jiwa di Bogor itu menjelaskan, saat ini terdapat sedikitnya 1 juta orang dewasa yang mengalami gangguan kejiwaan dalam taraf berat.
Sedangkan jumlah orang yang berisiko mengalami gangguan kejiwaan terdapat 11,6 persen dari total penduduk Indonesia.
Umumnya, kata dia, risiko gangguan kejiwaan terjadi pada masyarakat miskin, tidak bekerja, serta mengalami permasalahan hidup misalnya seperti "drop out" atau dikeluarkan dari sekolah. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya ini terlalu optimis bahwa gangguan kejiwaan itu pasti bisa sembuh, jika ditangani dengan menggunakan metode kepedulian dan kasih sayang dari perawat. Ini yang perlu disebarkan media kepada masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat.
Budi Anna yang pernah menjadi perawat di salah satu rumah sakit jiwa di Bogor itu menjelaskan, saat ini terdapat sedikitnya 1 juta orang dewasa yang mengalami gangguan kejiwaan dalam taraf berat.
Sedangkan jumlah orang yang berisiko mengalami gangguan kejiwaan terdapat 11,6 persen dari total penduduk Indonesia.
Umumnya, kata dia, risiko gangguan kejiwaan terjadi pada masyarakat miskin, tidak bekerja, serta mengalami permasalahan hidup misalnya seperti "drop out" atau dikeluarkan dari sekolah. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013