Negara (Antara Bali) - Saat mengunjungi Pasar Umum Negara, Jumat, Bupati Jembrana, I Putu Artha mengkritik kios yang dibangun dengan dana bantuan dari Dirjen Peternakan, Kementerian Pertanian yang dianggapnya memicu kecemburuan antar pedagang.
"Saya tidak mempermasalahkan bantuan tersebut, cuma harusnya bentuk kiosnya sama dengan yang dibangun pemerintah kabupaten, agar tidak ada kecemburuan antar pedagang," kata Artha, saat berada di kompleks kios pedagang daging.
Ia menilai, pedagang yang berjualan dalam kios bantuan pusat tersebut lebih nyaman karena bangunannya tertutup dan lebih mewah, sementara pedagang lainnya berderet di luarnya.
"Apalagi sekarang kami sedang membangun pasar tradisional yang baru. Harusnya bantuan pusat untuk pembuatan kios ini, bisa diintegrasikan dengan pasar yang baru tersebut," ujarnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana, wayan Purniawati mengatakan, kios tersebut bantuan tahun 2012 dengan nilai Rp300 juta.
Ia mengakui, untuk pembangunan tersebut, pihaknya hanya berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana, selaku pengelola pasar. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya tidak mempermasalahkan bantuan tersebut, cuma harusnya bentuk kiosnya sama dengan yang dibangun pemerintah kabupaten, agar tidak ada kecemburuan antar pedagang," kata Artha, saat berada di kompleks kios pedagang daging.
Ia menilai, pedagang yang berjualan dalam kios bantuan pusat tersebut lebih nyaman karena bangunannya tertutup dan lebih mewah, sementara pedagang lainnya berderet di luarnya.
"Apalagi sekarang kami sedang membangun pasar tradisional yang baru. Harusnya bantuan pusat untuk pembuatan kios ini, bisa diintegrasikan dengan pasar yang baru tersebut," ujarnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana, wayan Purniawati mengatakan, kios tersebut bantuan tahun 2012 dengan nilai Rp300 juta.
Ia mengakui, untuk pembangunan tersebut, pihaknya hanya berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana, selaku pengelola pasar. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013