Klinik Anugerah Denpasar, Bali, meraih penghargaan atas capaian tertinggi untuk skrining atau deteksi riwayat kesehatan pasien BPJS Kesehatan Denpasar dalam kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Koordinator Klinik Anugerah Denpasar Ni Made Ari Supartini, di Denpasar, Kamis, mengatakan penghargaan tersebut diperoleh setelah Klinik Anugerah mendapat capaian skrining riwayat kesehatan pasien, terhitung sejak Januari hingga 3 Agustus 2024.

Penghargaan dari BPJS kesehatan Kota Denpasar telah diterima pada acara Monev Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) Triwulan II Tahun 2024 FKTP Kota Denpasar pada Selasa.

"Sebanyak 14.750 pasien sudah diskrining riwayat kesehatan dari target yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan sebanyak 11.878 pasien. Target tersebut sesuai dengan kapitasi Klinik Anugerah yaitu sebanyak 40.700 pasien," ujarnya.

Supartini menambahkan untuk fasilitas kesehatan, ada tiga indikator yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan, salah satunya skrining riwayat kesehatan yang diperuntukkan bagi peserta BPJS Kesehatan, baik yang laki-laki dan perempuan, yang berumur sama dengan atau 15 tahun ke atas.

Dalam skrining tersebut, BPJS memiliki link aplikasi dan terdapat 47 pertanyaan yang harus dijawab pasien peserta. Pasien mengklik sendiri link skrining BPJS dan menjawab sendiri pertanyaan yang telah disediakan, atau pihak faskes yang mewawancarai pasien, dan memasukkannya ke dalam link BPJS Kesehatan tersebut.

"Intinya, pertanyaan skrining BPJS Kesehatan terdapat beberapa pertanyaan yang mengarah kepada apakah pasien ada potensi terdiagnosa diabetes, hipertensi, jantung, asam urat, dan kolesterol. Lalu hasil tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu, ringan, sedang dan tinggi," ucapnya.

Jika pasien risikonya ringan, lanjut Supartini, pasien tidak perlu diskrining lanjutan dan pemeriksaan, tetapi hanya cukup diberikan edukasi tentang pola hidup.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Bhaksena (yang membawahi jaringan klinik, termasuk Klinik Anugerah) dr D G A Henny Hendrani, M.M mengatakan capaian tersebut merupakan kerja keras seluruh tim Klinik Anugerah Denpasar.

Dengan skrining riwayat kesehatan pasien, kata dr Heny, dapat dipetakan mana peserta yang berisiko memiliki penyakit yang cenderung menjadi penyakit kronis yang tentunya akan menurunkan kualitas pasien.

"Dengan skrining ini, selain kualitas hidup para pasien yang bisa dimonitor, juga akan memberikan edukasi kepada pasien, bahwa ada hal-hal yang beresiko ketika mereka menjalankan pola hidup yang kurang tepat atau kurang sehat," ujar dr Heny.

Dengan prestasi yang diraih Klinik Anugerah Denpasar diharapkan memicu klinik lain yang berada di bawah PT Bhaksena meningkatkan kegiatan skrining Kesehatan. "Mereka dapat belajar dimana pola yang dilakukan oleh Klinik Anugerah Denpasar dengan baik dan capaian terbaiknya," ucapnya.

Sebelumnya, pada tahun 2023, Klinik Anugerah Denpasar dalam kategori ini mendapatkan juara 2. Pada 2020, Klinik Anugerah juga berhasil mendapat penghargaan dari Wali Kota Denpasar, sebagai Klinik Pratama Berprestasi.

Dengan diraihnya prestasi-prestasi tersebut, diharapkan klinik yang berada di Jalan Nangka Selatan No. 87A, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara itu terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.*

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024