London (Antara Bali) - Sejumlah ilmuwan dari badan amal kanker Inggris dan ahli teknologi Amazon, Facebook, serta Google akan mengembangkan game yang bertujuan mempercepat penelitian untuk menemukan obat-obatan kanker baru.
Rencana, yang dipimpin oleh badan Cancer Research UK, itu akan membuat setiap pemilik telephon pintar dapat menganalisis data ilmiah penting saat bermain game di ponselnya masing-masing.
"Kami telah mencapai kemajuan besar dalam memahami penyebab genetis perkembangan kanker. Namun pentunjuk mengenai mengapa beberapa obat dapat bekerja dan yang lain tidak membutuhkan analisis mata manusia biasa selama bertahun-tahun," kata Carlos Caldas dari Cancer Research di Cambridge Institute.
"Dengan memanfaatkan kekuatan kolektif dari para masyarakat pengguna game, kami dapat mempercepat penemuan cara baru untuk mendiagnosis dan mengobati kanker dengan lebih tepat," kata dia.
Badan Cancer Research berencana untuk meluncurkan game tersebut pada pertengahan 2013.
Menurut badan kanker dari WHO, IARC, kanker setiap tahunnya membunuh 7,5 juta orang di seluruh dunia dan jumlah orang yang menderita penyakit tersebut pada 2030 diperkirakan meningkat tajam sampai 75 persen. (Reuters/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Rencana, yang dipimpin oleh badan Cancer Research UK, itu akan membuat setiap pemilik telephon pintar dapat menganalisis data ilmiah penting saat bermain game di ponselnya masing-masing.
"Kami telah mencapai kemajuan besar dalam memahami penyebab genetis perkembangan kanker. Namun pentunjuk mengenai mengapa beberapa obat dapat bekerja dan yang lain tidak membutuhkan analisis mata manusia biasa selama bertahun-tahun," kata Carlos Caldas dari Cancer Research di Cambridge Institute.
"Dengan memanfaatkan kekuatan kolektif dari para masyarakat pengguna game, kami dapat mempercepat penemuan cara baru untuk mendiagnosis dan mengobati kanker dengan lebih tepat," kata dia.
Badan Cancer Research berencana untuk meluncurkan game tersebut pada pertengahan 2013.
Menurut badan kanker dari WHO, IARC, kanker setiap tahunnya membunuh 7,5 juta orang di seluruh dunia dan jumlah orang yang menderita penyakit tersebut pada 2030 diperkirakan meningkat tajam sampai 75 persen. (Reuters/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013