Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak empat koperasi berkualitas di Bali mendapatkan fasilitas dari Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan usaha berbasis argo itu.
"Empat koperasi itu memperoleh fasilitas berupa pendampingan baik tenaga ahli, modal dan akses pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Senin.
Sebelumnya sudah ada dua koperasi yang berhasil, yakni Koperasi Pertanian Mertanadi di Kabupaten Badung dan Koperasi Bahari Tunas Mandiri di Kabupaten Bangli.
Koperasi Mertanadi menyalurkan sayur asparagus untuk dimasukkan ke hotel, restoran, super market bahkan untuk ekspor ke luar negeri. Sedangkan sisanya menyuplai buah-buahan dan sayuran. "Kementerian mendatangkan tenaga ahli dari Taiwan sehingga hasil pertanian lebih berkualitas dan mampu menembus pasaran, seperti petani asparagus yang berhasil mengekspor hingga ke Singapura," ujarnya.
Menurut dia, sejak ada pendampingan tenaga ahli para petani bisa mendapatkan pendapatan Rp3 juta sampai Rp4 juta setiap panennya.
Nyoman Patra mengatakan, tahun ini akan ada dua koperasi binaan lainnya yang lolos penilaian dari pemerintah pusat dan segera menerima fasilitas yakni, Koperasi Wanita Tunas Bambu di Kabupaten Tabanan dan Koperasi Pengrajin Tenun Dian. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Empat koperasi itu memperoleh fasilitas berupa pendampingan baik tenaga ahli, modal dan akses pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Senin.
Sebelumnya sudah ada dua koperasi yang berhasil, yakni Koperasi Pertanian Mertanadi di Kabupaten Badung dan Koperasi Bahari Tunas Mandiri di Kabupaten Bangli.
Koperasi Mertanadi menyalurkan sayur asparagus untuk dimasukkan ke hotel, restoran, super market bahkan untuk ekspor ke luar negeri. Sedangkan sisanya menyuplai buah-buahan dan sayuran. "Kementerian mendatangkan tenaga ahli dari Taiwan sehingga hasil pertanian lebih berkualitas dan mampu menembus pasaran, seperti petani asparagus yang berhasil mengekspor hingga ke Singapura," ujarnya.
Menurut dia, sejak ada pendampingan tenaga ahli para petani bisa mendapatkan pendapatan Rp3 juta sampai Rp4 juta setiap panennya.
Nyoman Patra mengatakan, tahun ini akan ada dua koperasi binaan lainnya yang lolos penilaian dari pemerintah pusat dan segera menerima fasilitas yakni, Koperasi Wanita Tunas Bambu di Kabupaten Tabanan dan Koperasi Pengrajin Tenun Dian. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013