Negara (Antara Bali) - Peternak di Kabupaten Jembrana kesulitan memperoleh bibit itik, setelah serangan flu burung terhadap unggas tersebut, khususnya di Jawa.

"Kami terpaksa mengurangi jumlah ternak kami, karena selain susah mendapatkan bibit, harganya juga mahal," kata Dewa Putu Merta, salah seorang peternak itik, Selasa.

Merta mengungkapkan, upaya peternak untuk menetaskan sendiri bibit itik, juga tidak bisa maksimal karena pasokan telur juga menurun.

"Mungkin karena banyak itik yang mati akibat flu burung, sehingga jumlah telurnya berkurang. Saya dengar, banyak teman-teman peternak di Jawa maupun Bali beralih ke usaha lainnya," ujar Merta.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013