Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPP) setempat terus menggencarkan program penanganan inflasi di daerah itu dengan tiga program utama yakni ketersediaan, akses dan penyerapan konsumsi masyarakat.
 
"DKPP memiliki strategi ketahanan pangan yang terdiri atas tiga sistem utama. Tiga ini (ketersediaan, akses dan penyerapan) harus bisa terpenuhi secara optimal. Itu salah satu strategi kami dalam upaya menekan inflasi di Buleleng," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gede Putra Aryana di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
 
Ia menjelaskan ketersediaan pangan harus memenuhi kebutuhan normatif masyarakat, menjaga cadangan pangan, distribusi serta harga agar menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
 
Program ketahanan pangan juga bertumpu pada pengarahan masyarakat tentang keanekaragaman konsumsi agar tidak monoton pada satu produk saja demi menjaga stabilitas pangan nantinya.
 
"Kami bersama tim satuan tugas (satgas) dan pemangku kepentingan terkait secara kontinyu melakukan pengawasan dan pemantauan ke pasar dan distributor. Hal itu untuk memastikan ketersediaan, harga dan tak kalah penting pangan itu aman untuk di konsumsi," imbuhnya.

Baca juga: BPS Bali catat inflasi beras April turun dampak panen raya
 
Ia menerangkan bahwa selain tiga sistem utama ketahanan pangan tersebut, pihaknya juga mempunyai program penanganan kerawanan pangan dan gizi (SKPG).
 
Program peningkatan dan ketahanan pangan masyarakat yang mencakup pengawasan pasokan dan harga pangan, pengelolaan cadangan pangan, penguatan lumbung pangan masyarakat desa serta pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan.
 
Selain itu, Aryana memaparkan, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi daerah yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah, mutu, aman, beragam, bergizi maupun terjangkau untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
 
"Program penanganan inflasi yang ditangani oleh DKPP memegang peranan penting dalam upaya pemenuhan pangan di daerah. Dapat dipahami bersama, pangan adalah masalah esensial bagi kehidupan masyarakat saat ini dan berkontribusi besar terhadap angka inflasi," pungkas Aryana.

Baca juga: Mendagri puji pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,1 persen

Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024