Universitas Primakara (Primakara University) menjadi perguruan tinggi pertama di Bali yang menggelar Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Bootcamp 2024 sebagai salah satu ajang untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas di bidang game atau permainan elektronik.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan IGDX 2024 dan telah menjadi acara tahunan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI)," kata Irfan Noor Agdhian, narasumber IGDX Bootcamp di Denpasar, Rabu.

Irfan yang juga Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Ekonomi Digital Kemenkominfo itu dalam keterangan tertulisnya menyampaikan pada tahun ini Kemenkominfo dan AGI menciptakan IGDX Bootcamp sebagai sebuah inovasi baru yang menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menjadi "game developer" masa depan.

IGDX Bootcamp bekerja sama dengan 11 kampus atau perguruan tinggi di Indonesia dan salah satunya Primakara University untuk di Provinsi Bali.

"Banyak programmer berasal dari Bali, ada blessing (anugerah) luar biasa di bidang art (seni) dan programming (pemprograman). Pokoknya kalau kita ke Bali untuk bahas game, pasti ke Primakara," ujar Irfan.

Baca juga: Mahasiswa Primakara raih kategori terbaik dalam Anugerah Innovillage

Sementara itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan & Pusat Karier Primakara University Putri Anugrah Cahya Dewi, SPd, MPd mengatakan game telah berkembang sebagai industri sehingga membuka peluang ekonomi kreatif.

"Industri game telah menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif. Jadi di Indonesia sudah banyak diciptakan game-game lokal yang bahkan bisa bersaing di kancah internasional. Di Primakara itu juga sudah ada unit bisnis yang terkait dengan game namanya Pandora Entertainment yang baru saja meluncurkan game Leak Bali," kata Cahya.

Selain Irfan Noor Agdhian dari Kemenkominfo, IGDX Bootcamp 2024 di Primakara University juga menghadirkan narasumber kunci yaitu penidiri sekaligus Komisaris Utama Miracle Academy, Orlando Nandito Nehemia yang juga alumni Universitas Primakara.

Nando merintis Miracle Academy sejak SMK kemudian berlanjut saat menjadi mahasiswa di Primakara. Kala itu, Nando sudah memiliki visi untuk membuat game berkualitas AAA yang setara dengan game terkenal seperti Mass Effect dan Crysis. Menurutnya, industri game punya karakteristik unik dari industri-industri lainnya.

"Berawal dari SMK memilih jurusan Multimedia, kemudian lanjut kuliah di Primakara. Saat itu saya punya mimpi besar membuat game AAA sebagus Mass Effect dan Crysis," katanya.

Baca juga: Universitas Primakara terjunkan mahasiswa dampingi digitalisasi UMKM di Bali

Menurut dia, industri game ini sebenarnya industri paling kompleks karena banyak sekali pelajaran dan ilmu dalam sebuah game.

"Misalnya suka musik, voice over, ilmu fisika, dan matematika hampir semua pelajaran masuk industri game," ujar pria yang memimpin pengembangan game Battle of Guardians ini.

Terkait perjalanannya membangun Miracle Gates Entertainment, di depan ratusan peserta itu Nando juga menekankan pentingnya memiliki tim yang solid dan bergaul di lingkungan yang memiliki kesamaan visi.

"Saya didukung luar biasa oleh Primakara untuk mencari ilmu dan pengalaman. Apalagi sekarang eranya AI, sukses kalian harusnya bisa lebih cepat. Lalu kenapa penting untuk kuliah? Karena kalian akan bertemu orang-orang dengan mimpi yang sama, sebuah ekosistem, seperti sekarang kalian bisa ikut IGDX Bootcamp dari Kemenkominfo," ucapnya.

Acara ini juga menampilkan sesi diskusi yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk menyampaikan pertanyaan kepada narasumber dan mahasiswa pun antusias menggali lebih dalam tentang pengembangan game hingga kiat-kiat masuk ke industri game.

IGDX pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019. IGDX Bootcamp sendiri merupakan rangkaian pertama dari lima tahapan IGDX dan baru pertama kali diadakan pada tahun 2024.

Setelah mengikuti IGDX Bootcamp, peserta akan berkesempatan untuk mengikuti IGDX Academy, IGDX Conference, IGDX Business, dan tahap terakhir IGDX Career.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024