Tabanan (Antara Bali) - Partai Demokrat dan Hanura sepakat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati IGG Putra Wirasana dengan Putu Oka Mahendra dalam Pilkada Tabanan, Bali, setelah sebelumnya gagal berkoalisi dengan Partai Golkar.
"Target kami bisa memenangkan pilkada. Berapa prosentase suara kemenangan diraih, kami serahkan pada masyarakat," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Tabanan IGM Purnayasa usai deklarasi Demokrat-Hanura yang resmi mengusung Wirasana-Mahendra di Gedung Kesenian Ketut Maria, Tabanan, Sabtu.
Deklarasi untuk maju dalam Pilkada 4 Mei 2010 itu dihadiri sejumlah petinggi dari DPP, DPD dan DPC Partai Demokrat serta jajaran Partai Hanura Kabupaten Tabanan. Mereka yang hadir seperti fungsionaris Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Muhamad Jakfar Hamzah, Gede Pasek Suardika (DPR RI) dan IGB Alit Putra (Ketua DPD Partai Demokrat Bali).
Wirasana yang merupakan kader PDIP dan saat ini masih menjadi Wakil Bupati Tabanan menyatakan, dengan keputusannya menerima pinangan koalisi Demokrat-Hanura, mau tidak mau harus siap berhadapan dengan kolega di partai maupun kerabatnya di puri dalam pertarungan pilkada mendatang.
Saat ini wacana berkembang, kerabat Puri Tabanan I Gusti Ngurah Anom bakal mendampingi cabup I Wayan Sukaja (Kader PDIP) yang sudah mendapat rekomendasi cabup dari DPP Partai Golkar.
"Secara pribadi mereka 'kan teman-teman saya juga di partai, saya juga sering bersama di lingkungan puri, saya sudah kenal sejak awal, jadi tidak manjadi masalah," kata Wirasana.
Disinggung soal keputusannya maju sebagai calon bupati dari partai lain, padahal sebagai kader partai yang semestinya mendukung calon sendiri yang direkomendasi DPP, Wirasana berkilah, jika dirinya sebagai warga juga punya tanggung jawab moral pula untuk membangun Tabanan.
"Saya mendapat mandat masyarakat untuk maju dalam pilkada. Jelas ini akan membawa konsekuensi politik. Saya sudah pertimbangkan secara matang konsekuensinya," kata Wirasana.
Menariknya deklarasi ini dihadiri tokoh PDIP Tabanan, seperti I Gusti Wayan Meregeg, I Made Arimbawa (mantan Ketua DPRD Tabanan dan mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali), I Made Kusyadi, I Wayan Suparta dan Gede Wayan Sutarja (mantan anggota DPRD Tabanan).
Saat memberi pidato politik, Wirasana mengklaim sepertiga yang hadir dalam deklarasi--yang jumlahnya sekitar 500 orang itu--merupakan kader dan simpatisan PDIP.
Didesak apakah langkahnya maju sudah meminta restu atau permakluman kepada induk partai PDIP maupun koleganya di PDIP, Wirasa menyatakan, dirinya sudah menyampaikan permakluman.
"Saya sudah sampaikan ikut pilkada, ya saya mohon izin dan maklum," katanya.
Sejumlah elit PDIP yang hadir dalam deklarasi itu dengan terbuka menyatakan dukungan kepada kedua pasangan ini.
"Saya akan minta pendukung saya memberi dukungan kepada pasangan WM ini. Pilkada ini 'kan memilih figur, bukan partai, jadi saya kira tidak menyalahi AD/ART," kata Meregeg ketika ditanya alasan mengapa tidak memilih paket yang direkomendasi DPP PDIP, yakni Putu Eka Wiryastuti dan Komang Gede Sanjaya.
Hal sama disampaikan Arimbawa. Menurut dia, dukungan kepada duet WM merupakan pasangan yang dikehendaki masyarakat sehingga pantas memimpin. "Ukurannya sekarang siapa pasangan yang pantas memimpin, kita liat siapa yang mendapat rekomendasi rakyat," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Target kami bisa memenangkan pilkada. Berapa prosentase suara kemenangan diraih, kami serahkan pada masyarakat," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Tabanan IGM Purnayasa usai deklarasi Demokrat-Hanura yang resmi mengusung Wirasana-Mahendra di Gedung Kesenian Ketut Maria, Tabanan, Sabtu.
Deklarasi untuk maju dalam Pilkada 4 Mei 2010 itu dihadiri sejumlah petinggi dari DPP, DPD dan DPC Partai Demokrat serta jajaran Partai Hanura Kabupaten Tabanan. Mereka yang hadir seperti fungsionaris Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Muhamad Jakfar Hamzah, Gede Pasek Suardika (DPR RI) dan IGB Alit Putra (Ketua DPD Partai Demokrat Bali).
Wirasana yang merupakan kader PDIP dan saat ini masih menjadi Wakil Bupati Tabanan menyatakan, dengan keputusannya menerima pinangan koalisi Demokrat-Hanura, mau tidak mau harus siap berhadapan dengan kolega di partai maupun kerabatnya di puri dalam pertarungan pilkada mendatang.
Saat ini wacana berkembang, kerabat Puri Tabanan I Gusti Ngurah Anom bakal mendampingi cabup I Wayan Sukaja (Kader PDIP) yang sudah mendapat rekomendasi cabup dari DPP Partai Golkar.
"Secara pribadi mereka 'kan teman-teman saya juga di partai, saya juga sering bersama di lingkungan puri, saya sudah kenal sejak awal, jadi tidak manjadi masalah," kata Wirasana.
Disinggung soal keputusannya maju sebagai calon bupati dari partai lain, padahal sebagai kader partai yang semestinya mendukung calon sendiri yang direkomendasi DPP, Wirasana berkilah, jika dirinya sebagai warga juga punya tanggung jawab moral pula untuk membangun Tabanan.
"Saya mendapat mandat masyarakat untuk maju dalam pilkada. Jelas ini akan membawa konsekuensi politik. Saya sudah pertimbangkan secara matang konsekuensinya," kata Wirasana.
Menariknya deklarasi ini dihadiri tokoh PDIP Tabanan, seperti I Gusti Wayan Meregeg, I Made Arimbawa (mantan Ketua DPRD Tabanan dan mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali), I Made Kusyadi, I Wayan Suparta dan Gede Wayan Sutarja (mantan anggota DPRD Tabanan).
Saat memberi pidato politik, Wirasana mengklaim sepertiga yang hadir dalam deklarasi--yang jumlahnya sekitar 500 orang itu--merupakan kader dan simpatisan PDIP.
Didesak apakah langkahnya maju sudah meminta restu atau permakluman kepada induk partai PDIP maupun koleganya di PDIP, Wirasa menyatakan, dirinya sudah menyampaikan permakluman.
"Saya sudah sampaikan ikut pilkada, ya saya mohon izin dan maklum," katanya.
Sejumlah elit PDIP yang hadir dalam deklarasi itu dengan terbuka menyatakan dukungan kepada kedua pasangan ini.
"Saya akan minta pendukung saya memberi dukungan kepada pasangan WM ini. Pilkada ini 'kan memilih figur, bukan partai, jadi saya kira tidak menyalahi AD/ART," kata Meregeg ketika ditanya alasan mengapa tidak memilih paket yang direkomendasi DPP PDIP, yakni Putu Eka Wiryastuti dan Komang Gede Sanjaya.
Hal sama disampaikan Arimbawa. Menurut dia, dukungan kepada duet WM merupakan pasangan yang dikehendaki masyarakat sehingga pantas memimpin. "Ukurannya sekarang siapa pasangan yang pantas memimpin, kita liat siapa yang mendapat rekomendasi rakyat," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010