PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara mengedukasi nelayan, pelaku usaha mikro kecil (UMK), dan pemandu wisata terkait program taksi air.
“Ini merupakan langkah awal dalam menjalankan program water taxi Bali marine,” kata General Manager Pelindo Benoa Anak Agung Gde Agung Mataram di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan edukasi itu diberikan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait manajerial dan efisiensi operasional.
Selain itu, pembangunan budaya kelembagaan yang positif dan terciptanya keberlanjutan program taksi air itu.
Sebanyak 60 peserta mengikuti edukasi tersebut yang berasal dari wilayah sekitar Perairan Benoa yakni Desa Adat Tanjung Benoa di Kabupaten Badung dan dua desa di Kota Denpasar yakni Desa Adat Serangan dan Desa Adat Pedungan.
Baca juga: Pelindo insiasi pengembangan program taksi air di Benoa
Ada pun materi utama disampaikan Dosen Pariwisata Universitas Udayana I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda itu yakni langkah memulai bisnis taksi air maritim Bali hingga resolusi apabila terdapat konfilk dalam kelembagaan.
Agung menambahkan pengembangan program Water Taxi Bali Marine itu diharapkan meningkatkan potensi wisata lokal dan sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat karena memiliki nilai tambah ekonomi dan berkelanjutan.
Ia mengungkapkan program itu dinilai tidak hanya membuka lapangan pekerjaan baru, tapi juga geliat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tiga desa itu dan berpotensi berkembang di wilayah lainnya untuk masa mendatang.
Program taksi air itu diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi wisatawan dengan menikmati keindahan alam Bali dari atas air, tapi juga menjadi solusi transportasi wisata antardesa melalui jalur laut masa depan.
Nantinya, program tersebut itu menggunakan perahu nelayan yang sudah ada, menghubungkan kawasan Bali Marine Tourism Hub (BMTH) atau Pusat Pariwisata Maritim Bali dengan tiga desa tersebut.
Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara mengharapkan taksi air dapat beroperasi secara komersial pada pertengahan 2026.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024