Singaraja (Antara Bali) - PT Indonesia Power mengajukan perpanjangan izin penggunaan mesin diesel di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Pemaron kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
"Kami minta pemerintah dan masyarakat memahami kondisi kelistrikan di Bali saat ini," kata General Manager PT Indonesia Power Bali Gusti Ngurah Agung usai bertemu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Kamis.
Keberadaan mesin-mesin diesel itu diprotes warga dan pengelola akomodasi wisata di kawasan Bali utara. Bahkan eksekutif dan legislatif sudah beberapa kali memberikan peringatan agar PLTGU Pemaron berhenti beroperasi.
Namun hal itu tidak mudah karena dengan berhenti beroperasi maka pasokan listrik di Bali akan terganggu. Ngurah Agung meyakinkan Bupati bahwa kalau jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali sudah terkoneksi, maka diesel-diesel di PLTGU Pemaron akan dikembalikan kepada pemiliknya.
Menurut dia, keberadaan diesel-diesel itu hanya bersifat sementara sehingga Indonesia Power selaku anak perusahaan PT PLN menyewa kepada pihak swasta.
"Kami mendapat kepastian bahwa kabel bawah laut Jawa-Bali mulai dipasang pada April mendatang. Saat ini pekerja proyek sedang melakukan berbagao persiapan," katanya.
Seharusnya kabel listrik bawah laut yang akan menambah pasokan 200 megawatt dari Jawa ke Bali itu terpasang sejak Desember 2012.
"Namun karena faktor cuaca, maka pemasangan kabel bawah laut di Selat Bali menjadi terhambat," kata Ngurah Agung.
Sampai saat ini kebutuhan listrik di Bali pada saat beban puncak mencapai 700 megawatt. Kebutuhan itu diperkirakan terus meningkat sekitar 10 persen setiap tahun. (MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami minta pemerintah dan masyarakat memahami kondisi kelistrikan di Bali saat ini," kata General Manager PT Indonesia Power Bali Gusti Ngurah Agung usai bertemu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Kamis.
Keberadaan mesin-mesin diesel itu diprotes warga dan pengelola akomodasi wisata di kawasan Bali utara. Bahkan eksekutif dan legislatif sudah beberapa kali memberikan peringatan agar PLTGU Pemaron berhenti beroperasi.
Namun hal itu tidak mudah karena dengan berhenti beroperasi maka pasokan listrik di Bali akan terganggu. Ngurah Agung meyakinkan Bupati bahwa kalau jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali sudah terkoneksi, maka diesel-diesel di PLTGU Pemaron akan dikembalikan kepada pemiliknya.
Menurut dia, keberadaan diesel-diesel itu hanya bersifat sementara sehingga Indonesia Power selaku anak perusahaan PT PLN menyewa kepada pihak swasta.
"Kami mendapat kepastian bahwa kabel bawah laut Jawa-Bali mulai dipasang pada April mendatang. Saat ini pekerja proyek sedang melakukan berbagao persiapan," katanya.
Seharusnya kabel listrik bawah laut yang akan menambah pasokan 200 megawatt dari Jawa ke Bali itu terpasang sejak Desember 2012.
"Namun karena faktor cuaca, maka pemasangan kabel bawah laut di Selat Bali menjadi terhambat," kata Ngurah Agung.
Sampai saat ini kebutuhan listrik di Bali pada saat beban puncak mencapai 700 megawatt. Kebutuhan itu diperkirakan terus meningkat sekitar 10 persen setiap tahun. (MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013