Dinas Perhubungan (Dishub) Bali membuat kantong parkir di dua rute untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2024, yaitu Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai.
"Kantong parkir kita siapkan terutama di Pelabuhan Gilimanuk, itu di Terminal Kargo Gilimanuk untuk mengantisipasi terjadinya arus mudik ke Jawa," kata Kepala Bidang Pelayaran Dishub Bali I Gede Nyoman Ary DS kepada ANTARA di Denpasar, Bali, Jumat.
Ary mengatakan kantong parkir menjadi penting mengingat terjadi kepadatan penumpang keluar saat arus mudik Lebaran 2023, dengan 48,8 persennya atau 613.044 orang melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Secara keseluruhan, dari tiga pintu masuk Bali, dengan ada 1.256.438 orang yang keluar Bali tahun lalu, meningkat 24,73 persen dari 2022.
"Jadi ada kenaikan, kantong parkir kita siapkan untuk antisipasi kenaikan penumpang tahun ini. Dari sana (lokasi kantong parkir) kita atur pemberangkatan ke terminal bagi yang melakukan penyeberangan," ujarnya.
Baca juga: Pengelola Tol Cipali dan Tangerang-Merak gencarkan kesiapannya sambut arus mudik
Dishub Bali menjelaskan pihaknya menyiapkan kantong parkir adalah upaya antisipasi yang tepat di luar rekayasa lalu lintas lainnya, karena pelabuhan yang ada di Pulau Dewata terletak di ujung pulau dengan hanya satu akses jalan, sehingga kepadatan harus dicegah dari jarak tertentu.
Adapun kantong parkir untuk rute Pelabuhan Gilimanuk tersedia di UPPKB Cekik dan Terminal Kargo Gilimanuk, jika volume kendaraan menumpuk maka upaya lain akan diambil.
Selanjutnya, untuk Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Ary melihat potensi kepadatan arus mudik tidak sebesar Pelabuhan Gilimanuk, namun kantong parkir tetap disiapkan di Pantai Yeh Malet.
Koordinator Lalu Lintas Arus Mudik Dishub Bali itu mengatakan dengan adanya kantong parkir, pemudik dapat istirahat sejenak sambil petugas dan pengelola pelabuhan memastikan kesediaan kapal pengangkut menuju Jawa atau Lombok.
"Seandainya kapal sudah datang pun harus mengeluarkan muatan dan lain-lain jadi butuh waktu tidak bisa datang langsung berangkat, jadi nanti kita siapkan tenda dan tempat istirahat agar penumpang tidak menumpuk di area penyeberangan," tuturnya.
Dari proyeksinya kemungkinan puncak kepadatan lalu lintas di rute menuju pelabuhan pada 6-8 April, sementara untuk arus balik 14-15 April 2024.
Baca juga: Pengelola Tol Cipali dan Tangerang-Merak gencarkan kesiapannya sambut arus mudik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Kantong parkir kita siapkan terutama di Pelabuhan Gilimanuk, itu di Terminal Kargo Gilimanuk untuk mengantisipasi terjadinya arus mudik ke Jawa," kata Kepala Bidang Pelayaran Dishub Bali I Gede Nyoman Ary DS kepada ANTARA di Denpasar, Bali, Jumat.
Ary mengatakan kantong parkir menjadi penting mengingat terjadi kepadatan penumpang keluar saat arus mudik Lebaran 2023, dengan 48,8 persennya atau 613.044 orang melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Secara keseluruhan, dari tiga pintu masuk Bali, dengan ada 1.256.438 orang yang keluar Bali tahun lalu, meningkat 24,73 persen dari 2022.
"Jadi ada kenaikan, kantong parkir kita siapkan untuk antisipasi kenaikan penumpang tahun ini. Dari sana (lokasi kantong parkir) kita atur pemberangkatan ke terminal bagi yang melakukan penyeberangan," ujarnya.
Baca juga: Pengelola Tol Cipali dan Tangerang-Merak gencarkan kesiapannya sambut arus mudik
Dishub Bali menjelaskan pihaknya menyiapkan kantong parkir adalah upaya antisipasi yang tepat di luar rekayasa lalu lintas lainnya, karena pelabuhan yang ada di Pulau Dewata terletak di ujung pulau dengan hanya satu akses jalan, sehingga kepadatan harus dicegah dari jarak tertentu.
Adapun kantong parkir untuk rute Pelabuhan Gilimanuk tersedia di UPPKB Cekik dan Terminal Kargo Gilimanuk, jika volume kendaraan menumpuk maka upaya lain akan diambil.
Selanjutnya, untuk Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Ary melihat potensi kepadatan arus mudik tidak sebesar Pelabuhan Gilimanuk, namun kantong parkir tetap disiapkan di Pantai Yeh Malet.
Koordinator Lalu Lintas Arus Mudik Dishub Bali itu mengatakan dengan adanya kantong parkir, pemudik dapat istirahat sejenak sambil petugas dan pengelola pelabuhan memastikan kesediaan kapal pengangkut menuju Jawa atau Lombok.
"Seandainya kapal sudah datang pun harus mengeluarkan muatan dan lain-lain jadi butuh waktu tidak bisa datang langsung berangkat, jadi nanti kita siapkan tenda dan tempat istirahat agar penumpang tidak menumpuk di area penyeberangan," tuturnya.
Dari proyeksinya kemungkinan puncak kepadatan lalu lintas di rute menuju pelabuhan pada 6-8 April, sementara untuk arus balik 14-15 April 2024.
Baca juga: Pengelola Tol Cipali dan Tangerang-Merak gencarkan kesiapannya sambut arus mudik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024