Tantowi Yahya selaku Presiden Kampus United In Diversity (UID) Kura Kura Bali mengatakan pembentukan kampus di kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut menjadi awal pembangunan pusat pendidikan yang ditargetkan Presiden Jokowi sejak 2022 lalu.

“Yang paling dahulu di KEK Kura Kura Bali ini, ya, pusat pendidikan ini (kampus). Ini salah satu bangunan pertama yang berdiri dan langsung beroperasi, kira-kira baru 10 persen, ini awal untuk pusat pendidikan,” kata dia kepada media di Denpasar, Sabtu.

Di sekitar bangunan kampus vokasi non gelar berukuran 1 hektar ini nantinya akan dibangun pusat pendidikan lain seperti sekolah internasional, bekerja sama dengan banyak pihak.

“Nanti Insya Allah, Astungkara ada sekolah perhotelan Swiss, sedang berkomunikasi, mereka akan jalankan sendiri dengan pihak lain,” ujar Tantowi.

Ia mengatakan pusat pendidikan menjadi salah satu tujuan pembangunan prioritas di 500 hektar lahan KEK Kura Kura Bali, namun pemerintah pusat menargetkan ilmu yang diajarkan adalah ilmu masa depan dan teknologi digitalisasi.

“Di sekitar sini akan dibangun pusat pendidikan yang muaranya ke ilmu baru, ilmu masa depan, maka disebut KEK Kura Kura Bali pusat ilmu-ilmu masa depan, sekarang kan berkembang ilmu baru yang zaman kita kecil tidak ada seperti AI lalu Genomic, itu akan difasilitasi di sini,” kata dia.

Baca juga: Presiden tetapkan KEK Kura Kura Bali untuk pariwisata-industri kreatif

Diketahui KEK Kura Kura Bali di kawasan Pulau Serangan, Denpasar, diresmikan Presiden Jokowi pada 2023 lalu dengan tujuan pengembangan pariwisata dan usaha kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Indonesia.

Rencana KEK Kura Kura meliputi pembangunan marina, hotel dan resor, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, dan teknologi dengan target investasi Rp104,4 triliun, dengan proyeksi 35.036 lapangan kerja langsung dan 64.817 lapangan kerja tidak langsung, kemudian diprediksi menghasilkan devisa 31,8 miliar dolar AS bagi Indonesia.

“Nah, diawali dengan pendirian kampus United in Diversity Bali sebagai tempat, kami menjelmakan berbagai kerja sama melalui pendidikan vokasi dan non gelar,” kata Tantowi.

Ia menjelaskan kampus ini dirancang sebagai tempat pembelajaran berbasis pembangunan berkelanjutan dengan mengamalkan konsep Tri Hita Karana, paham yang dianut masyarakat Hindu Bali ini diterima baik karena mempererat hubungan dengan pencipta, alam, dan sesama makhluk.

Akhirnya selama perkembangannya dua tahun terakhir, berbagai pihak mempercayai pusat pendidikan pertama di KEK Kura Kura Bali ini.

Berbagai institusi memanfaatkan kampus sebagai pusat pembelajaran seperti Tsinghua Southeast Asia Center, Center of G20 Bali Global Blended Finance Alliance, UN-SDSN (United Nations - Sustainable Development Solutions Network), Rocky Mountain Institute Southeast Asia, TUS GBA, dan TiE (The IndUS Entrepreneurs) Indonesia Charger.


Baca juga: Kemenko Perekonomian dan Pemprov Bali percepat pembangunan KEK Sanur dan Kura-Kura

Baca juga: Mangku Pastika ingin ada mitigasi dampak kehadiran KEK di Bali

Baca juga: Airlangga ingin investasi KEK Kura-kura Bali capai Rp104 triliun

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024