Bogor (Antara Bali) - Dari sebanyak 458 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia, 60 DAS tergolong kritis berat, 222 kritis dan 176 berpotensi kritis, akibat alih fungsi lahan yang membuat DAS tidak lagi berfungsi optimal.

"Ratusan DAS kini telah rusak akibat pertanian, pemukiman dan industri," kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Dr Hasil Sembiring pada press and student Gathering tentang konservasi Sumberdaya Air Atasi Bencana DAS di Bogor, Sabtu.

Akibat makin hilangnya vegetasi di bagian hulu DAS di pegunungan, lanjut dia, ratusan DAS kini tak lagi mampu berfungsi menyerap air hujan di bagian hulu, bahkan mengalami erosi dan menyebabkan aliran air DAS makin banyak membawa sedimentasi dari hulu ke hilir.

"Pola pertanian tidak bijak harus dihindari, yakni budidaya pertanian di lereng lebih dari 15 persen, karena erosi pada lahan pertanian berlereng 3-15 persen akan menghilangkan tanah mencapai 97,5-423,6 ton per ha, padahal proses terbentuknya tanah hanya 10 ton per ha," katanya sambil menambahkan bahwa untuk lahan berlereng paling baik adalah ditumbuhi hutan. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013