Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta petugas tempat pemungutan suara (TPS) menyiapkan lokasi pemungutan suara dengan bilik suara yang sisi belakangnya tertutup.
Sang Made menyampaikan hal ini setelah memantau pembuatan tiga TPS untuk pemungutan suara 14 Februari besok, dimana apabila sisi belakang bilik suara terbuka ada potensi proses pencoblosan dapat dilihat orang lain.
“Tadi kan di TPS di Badung di balai banjar itu di belakangnya masih kelihatan itu harus ditutup, masih bisa dilihat. Kan kita ingin benar-benar besok yang memilih ini merasa nyaman tidak merasa terintimidasi,” kata dia di Tabanan, Selasa.
Diketahui yang dimaksud adalah TPS 20 Banjar Delod Pempatan, Kelurahan Lukluk, Mengwi Badung, namun selain itu Pj Gubernur Bali juga turut menyoroti TPS 65 Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, serta kunjungan terakhirnya di TPS 005 Banjar Tonja, Desa Gubung, Tabanan.
Baca juga: Gubernur Bali minta pengusaha atur jadwal pegawainya agar bisa gunakan hak pilih
Selain masukan agar panitia penyelenggara menyiapkan bilik suara yang tertutup, dari pantauannya masih ada TPS dengan bilik suara yang berhimpitan, ia meminta agar setidaknya ada jarak 1 meter antarbilik.
“Terlalu dekat, jarak antarbilik itu terlalu dekat itu terutama ya, dan di tempat lain juga. Tapi ini terlihat bagus TPS di sekolah ya,” ujarnya menyoroti TPS di lingkungan Banjar Tonja.
Selebihnya orang nomor satu di Pemprov Bali itu mengapresiasi kinerja KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan, juga panitia penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan KPPS.
“Saya lihat mereka sudah siap ya sudah, logistik sudah siap, tempat juga siap, anggaran juga sudah siap. Kita harapkan besok rekan-rekan kita yang punya hak pilih untuk datang ke TPS, gunakan hak pilih, ini adalah swadharma kita sebagai masyarakat, beberapa menit di TPS itu akan menentukan masa depan, keberlanjutan, pembangunan pemerintahan,” ucapnya berpesan.
Pemprov Bali mengaku mendukung dua target KPU Bali dalam Pemilu 2024 yaitu partisipasi pemilih menyentuh angka 83 persen, dan tidak ada kesalahan yang berujung pada gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan di luar tiga TPS yang dikunjungi Forkopimda Bali tidak ada masalah berarti, seluruh logistik aman dan sampai di desa masing-masing.
Kata dia, di beberapa TPS logistik sudah tersimpan rapi dan dijaga ketat, anggaran pemilu sudah siap di desa, dan pihak keamanan siap dalam menjaga kelancaran kegiatan.
“Lalu untuk blank spot sudah tidak ada lagi, beberapa yang tidak ada sinyal sudah ditarik fiber optik salah satunya di Tejakula itu sudah beres dan kita sebenarnya dengan aplikasi Sirekap ini bisa offline bisa online,” ujar Lidartawan.
Baca juga: Gubernur Bali instruksikan Satpol PP Pariwisata edukasi wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Sang Made menyampaikan hal ini setelah memantau pembuatan tiga TPS untuk pemungutan suara 14 Februari besok, dimana apabila sisi belakang bilik suara terbuka ada potensi proses pencoblosan dapat dilihat orang lain.
“Tadi kan di TPS di Badung di balai banjar itu di belakangnya masih kelihatan itu harus ditutup, masih bisa dilihat. Kan kita ingin benar-benar besok yang memilih ini merasa nyaman tidak merasa terintimidasi,” kata dia di Tabanan, Selasa.
Diketahui yang dimaksud adalah TPS 20 Banjar Delod Pempatan, Kelurahan Lukluk, Mengwi Badung, namun selain itu Pj Gubernur Bali juga turut menyoroti TPS 65 Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, serta kunjungan terakhirnya di TPS 005 Banjar Tonja, Desa Gubung, Tabanan.
Baca juga: Gubernur Bali minta pengusaha atur jadwal pegawainya agar bisa gunakan hak pilih
Selain masukan agar panitia penyelenggara menyiapkan bilik suara yang tertutup, dari pantauannya masih ada TPS dengan bilik suara yang berhimpitan, ia meminta agar setidaknya ada jarak 1 meter antarbilik.
“Terlalu dekat, jarak antarbilik itu terlalu dekat itu terutama ya, dan di tempat lain juga. Tapi ini terlihat bagus TPS di sekolah ya,” ujarnya menyoroti TPS di lingkungan Banjar Tonja.
Selebihnya orang nomor satu di Pemprov Bali itu mengapresiasi kinerja KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan, juga panitia penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan KPPS.
“Saya lihat mereka sudah siap ya sudah, logistik sudah siap, tempat juga siap, anggaran juga sudah siap. Kita harapkan besok rekan-rekan kita yang punya hak pilih untuk datang ke TPS, gunakan hak pilih, ini adalah swadharma kita sebagai masyarakat, beberapa menit di TPS itu akan menentukan masa depan, keberlanjutan, pembangunan pemerintahan,” ucapnya berpesan.
Pemprov Bali mengaku mendukung dua target KPU Bali dalam Pemilu 2024 yaitu partisipasi pemilih menyentuh angka 83 persen, dan tidak ada kesalahan yang berujung pada gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan di luar tiga TPS yang dikunjungi Forkopimda Bali tidak ada masalah berarti, seluruh logistik aman dan sampai di desa masing-masing.
Kata dia, di beberapa TPS logistik sudah tersimpan rapi dan dijaga ketat, anggaran pemilu sudah siap di desa, dan pihak keamanan siap dalam menjaga kelancaran kegiatan.
“Lalu untuk blank spot sudah tidak ada lagi, beberapa yang tidak ada sinyal sudah ditarik fiber optik salah satunya di Tejakula itu sudah beres dan kita sebenarnya dengan aplikasi Sirekap ini bisa offline bisa online,” ujar Lidartawan.
Baca juga: Gubernur Bali instruksikan Satpol PP Pariwisata edukasi wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024