Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta pengusaha untuk mengatur jadwal para pegawainya apabila harus bekerja saat libur nasional Pemilu 2024 agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya.
“Saya meminta kepada bapak dan ibu yang memiliki karyawan pada 14 Februari tidak libur atau harus bekerja karena memang usahanya memberikan pelayanan, agar membuat pengaturan sehingga semua karyawan dapat memberikan hak pilihnya,” kata Sang Made Mahendra Jaya di Sanur, Denpasar, Senin.
Ia juga mengajak masyarakat Bali yang memiliki hak pilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) sesuai jadwal untuk menyalurkan suaranya.
Mahendra Jaya menegaskan menyalurkan suara pada Pemilu merupakan swadharma (kewajiban) kepada negara yang penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Penggunaan hak pilih adalah swadharma terhadap negara yang sangat penting guna keberlanjutan pemerintahan, kemajuan bangsa dan negara,” imbuhnya.
Untuk itu, ia pun mengingatkan kepada masyarakat hari H pemungutan suara pada 14 Februari untuk menggunakan hak suaranya dalam demokrasi tanah air.
Di sisi lain, ia mengharapkan tingkat partisipasi publik di Bali pada Pemilu 2024 meningkat.
Peningkatan partisipasi publik, kata dia, merupakan indikator kesuksesan pemilu dan semakin tinggi tingkat partisipasi publik, maka menunjukkan kuatnya legitimasi terhadap pemimpin.
Berdasarkan target Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, partisipasi publik pada Pemilu 2024 mencapai 83 persen.
Pada Pemilu 2019, KPU Bali menargetkan 80 persen partisipasi pemilih namun yang menggunakan hak suaranya ternyata 82,4 persen.
KPU Bali menetapkan 3.269.516 orang dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Pulau Dewata.
Lebih dari tiga juta pemilih itu terbagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki 1.617.276 orang dan perempuan 1.652.240 orang.
KPU Bali mencatat ada 12.809 tempat pemungutan suara yang tersebar di sembilan kabupaten/kota, 57 kecamatan, 716 desa/kelurahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024