Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah perusahaan pembiayaan di Bali merambah produk baru dengan menawarkan kredit kepemilikan rumah (KPR) sehingga tidak hanya membiayai pembelian kendaraan saja.
"Tingginya target dan banyaknya perusahaan pembiayaan mendorong mereka lebih ekspansif dalam melakukan penetrasi pasar sehingga merambah memberikan KPR," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Bali I Nyoman Suastika, di Denpasar, Kamis.
Dia menilai tingginya target keuntungan yang dipatok rata-rata 20 persen membuat kompetisi dalam menjaring konsumen di antara puluhan perusahaan tersebut terutama untuk mendapatkan nasabah atau konsumen baru untuk pembiyaan kendaraan.
Perusahaan itu pun tidak berupaya untuk meraih konsumen lebih banyak dalam menggarap karena sumber pendanaan yang sebagian besar diperoleh dari bank.
Akan tetapi pendanaan dari bank mensyaratkan tingkat pengembalian pinjaman dalam jangka waktu pendek sedangkan konsumen lebih memilih pengembalian pinjaman dalam jangka waktu panjang. Para konsumen seperti itulah yang disasar atau menjadi target perusahaan pembiayaan.
"Walapaupun tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari bank umum. Akan tetapi konsumen justru memilih perusahaan pembiayaan karena realisasinya relatif cepat dibandingkan bank umum yang harus menunggu cukup lama," ucapnya.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Tingginya target dan banyaknya perusahaan pembiayaan mendorong mereka lebih ekspansif dalam melakukan penetrasi pasar sehingga merambah memberikan KPR," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Bali I Nyoman Suastika, di Denpasar, Kamis.
Dia menilai tingginya target keuntungan yang dipatok rata-rata 20 persen membuat kompetisi dalam menjaring konsumen di antara puluhan perusahaan tersebut terutama untuk mendapatkan nasabah atau konsumen baru untuk pembiyaan kendaraan.
Perusahaan itu pun tidak berupaya untuk meraih konsumen lebih banyak dalam menggarap karena sumber pendanaan yang sebagian besar diperoleh dari bank.
Akan tetapi pendanaan dari bank mensyaratkan tingkat pengembalian pinjaman dalam jangka waktu pendek sedangkan konsumen lebih memilih pengembalian pinjaman dalam jangka waktu panjang. Para konsumen seperti itulah yang disasar atau menjadi target perusahaan pembiayaan.
"Walapaupun tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari bank umum. Akan tetapi konsumen justru memilih perusahaan pembiayaan karena realisasinya relatif cepat dibandingkan bank umum yang harus menunggu cukup lama," ucapnya.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013