Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengajak semua pihak di provinsi itu untuk "ngerombo" atau bergotong-royong untuk menjaga agar pariwisata Bali dapat berkelanjutan.
"Perubahan yang terjadi dalam iklim kepariwisataan Bali menuntut keterlibatan semua pihak untuk ikut menjaga keberlangsungan pariwisata Bali," kata Mahendra Jaya dalam sambutannya dibacakan oleh Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat membuka FGD bertajuk "Ngerombo Pengembangan Pariwisata Bali berkelanjutan, Tantangan dan Solusinya" yang digelar oleh Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali itu.
"Berbagai kejadian yang terjadi dalam dunia kepariwisataan akhir-akhir ini, perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya pemerintah dan pelaku yang terjun langsung di pariwisata. Tetapi semua komponen termasuk akademisi, masyarakat serta peranan media menjadi sangat penting," ucapnya.
Dengan demikian, lanjut Mahendra Jaya, nantinya pariwisata bisa tetap dinikmati oleh anak cucu kita.
"Di sinilah kita perlu 'ngerombo' secara bersama-sama, sehingga hal-hal buruk bisa dicegah lebih dini. Pengawasan tidak hanya dilaukan oleh pemerintah, masyarakat luas harus juga bisa melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitarnya," ujarnya.
Mahendra Jaya menambahkan, yang tidak kalah penting jangan sampai permasalahan itu timbul akibat ulah dari masyarakat Bali
"Sebagai tuan rumah maka tugas kita adalah menjaga, melestarikan seluruh potensi pariwisata yang telah kita miliki, kemudian memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh wisatawan, sesuai dengan adat budaya yang kita miliki sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman berwisata di Bali," ucapnya.
Selanjutnya harus dilakukan pengawasan terhadap oknum-oknum yang ditengarai bisa merusak citra pariwisata Bali.
"Dalam usaha menjaga keberlanjutan dari kepariwisataan Budaya Bali, maka saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkolaborasi menjalankan tugas sesuai peran masing-masing. Menjaga kelestarian budaya Bali, menjaga kelestarian lingkungan alam Bali serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali," katanya.
FGD tersebut menghadirkan narasumber anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika, tokoh pariwisata Ida Rsi Mpu Jaya Brahmananda (Prof I Gde Pitana) dan guru besar Universitas Udayana Prof Dr IB Wyasa Putra.
FGD juga dihadiri Dubes RI Keliling untuk Wilayah Pasifik Tantowi Yahya, Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti, Ketua HPI Bali I Nyoman Nuarta, Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar Bali I Nyoman Astama, para akademisi dan sejumlah tokoh pariwisata lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Perubahan yang terjadi dalam iklim kepariwisataan Bali menuntut keterlibatan semua pihak untuk ikut menjaga keberlangsungan pariwisata Bali," kata Mahendra Jaya dalam sambutannya dibacakan oleh Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat membuka FGD bertajuk "Ngerombo Pengembangan Pariwisata Bali berkelanjutan, Tantangan dan Solusinya" yang digelar oleh Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali itu.
"Berbagai kejadian yang terjadi dalam dunia kepariwisataan akhir-akhir ini, perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya pemerintah dan pelaku yang terjun langsung di pariwisata. Tetapi semua komponen termasuk akademisi, masyarakat serta peranan media menjadi sangat penting," ucapnya.
Dengan demikian, lanjut Mahendra Jaya, nantinya pariwisata bisa tetap dinikmati oleh anak cucu kita.
"Di sinilah kita perlu 'ngerombo' secara bersama-sama, sehingga hal-hal buruk bisa dicegah lebih dini. Pengawasan tidak hanya dilaukan oleh pemerintah, masyarakat luas harus juga bisa melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitarnya," ujarnya.
Mahendra Jaya menambahkan, yang tidak kalah penting jangan sampai permasalahan itu timbul akibat ulah dari masyarakat Bali
"Sebagai tuan rumah maka tugas kita adalah menjaga, melestarikan seluruh potensi pariwisata yang telah kita miliki, kemudian memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh wisatawan, sesuai dengan adat budaya yang kita miliki sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman berwisata di Bali," ucapnya.
Selanjutnya harus dilakukan pengawasan terhadap oknum-oknum yang ditengarai bisa merusak citra pariwisata Bali.
"Dalam usaha menjaga keberlanjutan dari kepariwisataan Budaya Bali, maka saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkolaborasi menjalankan tugas sesuai peran masing-masing. Menjaga kelestarian budaya Bali, menjaga kelestarian lingkungan alam Bali serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali," katanya.
FGD tersebut menghadirkan narasumber anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika, tokoh pariwisata Ida Rsi Mpu Jaya Brahmananda (Prof I Gde Pitana) dan guru besar Universitas Udayana Prof Dr IB Wyasa Putra.
FGD juga dihadiri Dubes RI Keliling untuk Wilayah Pasifik Tantowi Yahya, Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti, Ketua HPI Bali I Nyoman Nuarta, Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar Bali I Nyoman Astama, para akademisi dan sejumlah tokoh pariwisata lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024