Pekanbaru (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) Provisi Riau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam mengoptimalkan potensi objek wisata gelombang "Bono" di Teluk Meranti.
"Kami salut dengan apa yang dilakukan oleh Bupati Pelalawan H.M. Harris yang serius dan fokus dalam mengoptimalkan gelombang 'Bono' yang menarik untuk selancar itu di tengah keterbatasan infrastruktur yang ada," ujar Ketua ASITA Riau Ibnu Mas'ud ketika dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, apa yang dilakukan bupati beserta jajaran Pemkab Pelalawan untuk mengoptimalkan objek gelombang terpanjang pada pertemuan muara sungai dengan laut itu merupakan terobosan yang patut dihargai di tengah kondisi infrastruktur yang belum memadai menuju lokasi wisata tersebut.
ASITA Riau yakin kondisi infrastruktur yang belum memadai, seperti keadaan jalan yang belum beraspal, jaringan listrik PLN yang belum terpasang, dalam waktu dekat segera dibenahi.
Pada Maret 2013, pihaknya akan memperkenalkan gelombang "Bono" sebagai daya tarik pariswisata bagi peselancar di dunia khusunya di Jerman, dalam kegiatan Internationale Tourismus Borse (ITB) atau semacam pameran pariwisata dan kebudayaan skala dunia.
"Kami mendapat undangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengikuti pameran ITB pada tanggal 5--10 Maret di Berlin, Jerman. Dalam pameran itu, kami ingin memperkenalkan berbagai potensi wisata yang menjadi unggulan di Riau, termasuk gelombang 'Bono'," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami salut dengan apa yang dilakukan oleh Bupati Pelalawan H.M. Harris yang serius dan fokus dalam mengoptimalkan gelombang 'Bono' yang menarik untuk selancar itu di tengah keterbatasan infrastruktur yang ada," ujar Ketua ASITA Riau Ibnu Mas'ud ketika dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, apa yang dilakukan bupati beserta jajaran Pemkab Pelalawan untuk mengoptimalkan objek gelombang terpanjang pada pertemuan muara sungai dengan laut itu merupakan terobosan yang patut dihargai di tengah kondisi infrastruktur yang belum memadai menuju lokasi wisata tersebut.
ASITA Riau yakin kondisi infrastruktur yang belum memadai, seperti keadaan jalan yang belum beraspal, jaringan listrik PLN yang belum terpasang, dalam waktu dekat segera dibenahi.
Pada Maret 2013, pihaknya akan memperkenalkan gelombang "Bono" sebagai daya tarik pariswisata bagi peselancar di dunia khusunya di Jerman, dalam kegiatan Internationale Tourismus Borse (ITB) atau semacam pameran pariwisata dan kebudayaan skala dunia.
"Kami mendapat undangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengikuti pameran ITB pada tanggal 5--10 Maret di Berlin, Jerman. Dalam pameran itu, kami ingin memperkenalkan berbagai potensi wisata yang menjadi unggulan di Riau, termasuk gelombang 'Bono'," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013