Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakatnya tidak terpancing kerusuhan yang terjadi di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Aparat pemerintah dan aparat keamanan di sana sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu," katanya di sela-sela Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan Bali Semester II/2012, di Denpasar, Rabu.
Pastika menyampaikan bahwa dia juga sudah berkomunikasi melalui telepon dengan Kapolda dan Gubernur NTB pada Selasa (22/1) malam.
"Saya tanyakan pemicu kerusuhan memang karena kesalahpahaman, tidak ada masalah yang serius sesungguhnya. Tetapi kemudian ada provokasi sehingga Hotel Tambora, hotel pertama di sana dan satu toko punya pemilik hotel itu sendiri yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu, dibakar," ujarnya.
Ia menjelaskan, kejadian bermula dari putra Bali yang kebetulan anggota Polri, berpacaran dengan putri dari Sumbawa yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Yang putri meninggal, sedangkan yang putranya luka parah sehingga tidak bisa dirawat di Sumbawa dan harus dirujuk ke Mataram," katanya.
Tetapi karena itulah, lanjut dia, seolah-olah ada perkosaan, pembunuhan. Padahal itu murni adalah kecelakaan lalu lintas dan banyak saksinya.
"Jadi saya memohon kepada seluruh masyarakat Bali dimana pun berada jangan terpancing oleh hal-hal seperti ini," kata Pastika. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Aparat pemerintah dan aparat keamanan di sana sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu," katanya di sela-sela Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan Bali Semester II/2012, di Denpasar, Rabu.
Pastika menyampaikan bahwa dia juga sudah berkomunikasi melalui telepon dengan Kapolda dan Gubernur NTB pada Selasa (22/1) malam.
"Saya tanyakan pemicu kerusuhan memang karena kesalahpahaman, tidak ada masalah yang serius sesungguhnya. Tetapi kemudian ada provokasi sehingga Hotel Tambora, hotel pertama di sana dan satu toko punya pemilik hotel itu sendiri yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu, dibakar," ujarnya.
Ia menjelaskan, kejadian bermula dari putra Bali yang kebetulan anggota Polri, berpacaran dengan putri dari Sumbawa yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Yang putri meninggal, sedangkan yang putranya luka parah sehingga tidak bisa dirawat di Sumbawa dan harus dirujuk ke Mataram," katanya.
Tetapi karena itulah, lanjut dia, seolah-olah ada perkosaan, pembunuhan. Padahal itu murni adalah kecelakaan lalu lintas dan banyak saksinya.
"Jadi saya memohon kepada seluruh masyarakat Bali dimana pun berada jangan terpancing oleh hal-hal seperti ini," kata Pastika. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013