Badan Pusat Statistika (BPS) Bali mengumumkan hasil risetnya mengenai status indeks pembangunan manusia (IPM) 2023, di mana Kabupaten Karangasem yang satu-satunya di Bali masih pada level sedang kini naik tingkat ke level tinggi.

“Status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Bali 2023 telah berada di kelompok tinggi dan sangat tinggi. Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan status pembangunan manusia dari sedang ke tinggi, ini merupakan suatu kabar baik,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Bali Kadek Muriadi Wirawan.

Di Denpasar, Jumat, Muriadi menyebut IPM Karangasem pada tahun ini sebesar 70,09 persen sementara 2022 lalu 69,48 persen, artinya pemerintah daerah telah berupaya meningkatkan pembangunan di sana.

BPS Bali juga melihat mulainya pemerataan pembangunan manusia antar-kabupaten karena jarak status satu sama lain tidak begitu jauh, seperti Karangasem dengan IPM terendah dibandingkan Denpasar dengan IPM tertinggi hanya selisih 14,59 persen.

“Turun ketimpangannya, 2020 itu jarak Denpasar dengan Karangasem 15,45 persen, tahun 2021 meningkat 15,46 persen, tahun 2022 menurun 14,91 persen dan akhirnya 2023 14,59 persen, ini sekaligus menunjukkan pembangunan di kabupaten/kota kecenderungan ada pemeratan,” ujar Muriadi.

Tak hanya kabar baik bagi Karangasem, secara umum mereka juga mencatat peningkatan pada indeks pembangunan manusia di Provinsi Bali, yaitu 78,01 persen tahun ini atau naik 0,79 persen dari tahun 2022 yang sebesar 77,40 persen.

Artinya Bali menjadi satu dari 28 provinsi di Indonesia dengan status IPM tinggi, sementara dua provinsi lain berstatus sangat tinggi dan empat lagi masih di level sedang.

Kepada media, Muriadi menjelaskan alasan perolehan angka IPM, yaitu mengacu pada tiga dimensi utama antara lain umur panjang dan hidup sehat dengan indikator yang digunakan adalah umur harapan hidup, dan sumber data BPS Bali diperoleh dari Long Form Sensus Penduduk 2020.

Selanjutnya dimensi pengetahuan, menggunakan indikator harapan lama sekolah untuk penduduk usia 7 tahun ke atas dan rata-rata lama sekolah untuk penduduk usia 25 tahun ke atas, dengan sumbernya berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional.

Dimensi terakhir adalah standar hidup layak dengan indikatornya pengeluaran riil per kapita yang diperoleh melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional.

“Dari tiga dimensi tadi umur harapan hidup saat lahir adalah 74,88 tahun, dan harapan lama sekolahnya 13,58 tahun, rata-rata lama sekolah 9,45 tahun, dan pengeluaran ril per kapita adalah 14.382.000. Dari tiga ini tercatat angka IPM Bali 2023 78,01 persen,” kata dia menjelaskan.

 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023