Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar, Bali, Anak Agung Gede Wiratama mengatakan sejumlah guru di kota itu telah menciptakan aplikasi Melanoid untuk memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
Wiratama di Denpasar, Senin, mengatakan bahwa dengan inovasi yang diciptakan oleh guru-guru di Denpasar berupa aplikasi Melanoid itu nantinya para siswa dapat belajar di sekolah dengan menggunakan ponsel android.
"Dengan penggunaan aplikasi tersebut, maka anak-anak tidak perlu lagi berat-berat membawa buku pelajaran, kecuali buku tambahan," ujarnya.
Dengan demikian, menurut dia, akan dapat membantu dan meringankan para guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran. Demikian pula para siswa juga sudah dapat mengetahui materi yang akan diajarkan sehingga bisa belajar terlebih dahulu di rumah.
Dalam aplikasi tersebut juga berisi daftar kehadiran anak di kelas yang nantinya terhubung dengan ponsel orang tua.
Wiratama menambahkan, aplikasi Melanoid rencananya akan diluncurkan pada Rabu (29/11) bersamaan dengan dua inovasi lainnya yang juga diciptakan para guru di Denpasar yakni aplikasi Sekolah Sehat dan Jayagupta.
Meskipun ada aplikasi Melanoid, Wiratama menegaskan bukan berarti semua siswa harus membawa android. Bagi yang tidak memiliki, bisa menggunakan buku pelajaran yang sudah dimiliki ataupun bisa belajar bersama menggunakan android dengan teman sebangku.
"Aplikasi ini akan diujicobakan di beberapa sekolah dulu, kalau sudah benar-benar fix baru akan dipakai di semua sekolah di Denpasar, mulai dari SMP negeri hingga swasta," katanya.
Sementara aplikasi Sekolah Sehat akan memberikan informasi tentang makanan sehat dan sebagainya, yang nantinya juga akan masuk materi dari Dinas Kesehatan dan dinas lain terkait.
Sedangkan Jayagupta merupakan aplikasi untuk mempermudah guru mengurusi kenaikan pangkatnya. Persyaratan sertifikat, karya tulis, dan sebagainya dari para guru bisa dimasukkan melalui aplikasi itu.
"Begitu sudah sesuai, akan kami proses kenaikan pangkatnya. Jadi, guru tidak perlu pakai bendel-bendel yang banyak," kata Wiratama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Wiratama di Denpasar, Senin, mengatakan bahwa dengan inovasi yang diciptakan oleh guru-guru di Denpasar berupa aplikasi Melanoid itu nantinya para siswa dapat belajar di sekolah dengan menggunakan ponsel android.
"Dengan penggunaan aplikasi tersebut, maka anak-anak tidak perlu lagi berat-berat membawa buku pelajaran, kecuali buku tambahan," ujarnya.
Dengan demikian, menurut dia, akan dapat membantu dan meringankan para guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran. Demikian pula para siswa juga sudah dapat mengetahui materi yang akan diajarkan sehingga bisa belajar terlebih dahulu di rumah.
Dalam aplikasi tersebut juga berisi daftar kehadiran anak di kelas yang nantinya terhubung dengan ponsel orang tua.
Wiratama menambahkan, aplikasi Melanoid rencananya akan diluncurkan pada Rabu (29/11) bersamaan dengan dua inovasi lainnya yang juga diciptakan para guru di Denpasar yakni aplikasi Sekolah Sehat dan Jayagupta.
Meskipun ada aplikasi Melanoid, Wiratama menegaskan bukan berarti semua siswa harus membawa android. Bagi yang tidak memiliki, bisa menggunakan buku pelajaran yang sudah dimiliki ataupun bisa belajar bersama menggunakan android dengan teman sebangku.
"Aplikasi ini akan diujicobakan di beberapa sekolah dulu, kalau sudah benar-benar fix baru akan dipakai di semua sekolah di Denpasar, mulai dari SMP negeri hingga swasta," katanya.
Sementara aplikasi Sekolah Sehat akan memberikan informasi tentang makanan sehat dan sebagainya, yang nantinya juga akan masuk materi dari Dinas Kesehatan dan dinas lain terkait.
Sedangkan Jayagupta merupakan aplikasi untuk mempermudah guru mengurusi kenaikan pangkatnya. Persyaratan sertifikat, karya tulis, dan sebagainya dari para guru bisa dimasukkan melalui aplikasi itu.
"Begitu sudah sesuai, akan kami proses kenaikan pangkatnya. Jadi, guru tidak perlu pakai bendel-bendel yang banyak," kata Wiratama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023