PT PLN (Persero) menghadirkan Taman Bermain I Gusti Ngurah Made di Taman Puputan, Denpasar, Senin, sebagai sarana mengedukasi anak-anak mengenai energi baru terbarukan.
Taman bermain yang diresmikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga itu dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) antara lain di instalasi sun flower dan selter yang menjadi sarana edukasi bagi anak-anak usia dini tentang pembangkit ramah lingkungan.
Menteri PPPA menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan taman bermain itu.
Ia mengatakan kolaborasi perlu dilakukan untuk membangun ruang bermain ramah anak.
Baca juga: PLN asah kreativitas bersama anak-anak disabilitas di Bali terapkan ESG
“Ruang bermain ramah anak di Taman Puputan ini adalah bentuk kepedulian dari Pemerintah Kota Denpasar berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara di Denpasar memberikan ruang bagi kepentingan terbaik anak. Kami sangat berterima kasih atas kepeduliannya,” kata Bintang.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana mengatakan dukungan yang diberikan ini merupakan upaya PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sejak usia dini.
“Pengenalan terhadap penggunaan energi terbarukan harus dilakukan kepada anak-anak generasi penerus, sehingga wawasan bisa berkembang sejak usia dini,” kata Udayana.
Baca juga: Terbanyak di Asia Tenggara! PLN resmikan 21 unit "green hydrogen plant" dukung transisi energi
Ia menjelaskan fasilitas PLTS yang terpasang antara lain berkapasitas total 2.110 watt peak (Wp) yang terdiri dari enam unit pada instalasi bunga matahari sebesar 360 Wp, dan 5 unit berkapasitas 1.750 Wp di atap selter.
“PLTS ini tak hanya berfungsi sebagai penerangan di malam hari saja, namun juga sebagai sumber pasok energi di tiap titik stop kontak yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pendukung taman bermain,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk terus konsisten menerapkan prinsip environment, social, and government (ESG) sebagai wujud keberlanjutan perusahaan melalui aspek sosial serta environment.
“Kami berharap melalui dukungan PLN pada taman bermain ini, para generasi penerus bangsa dapat teredukasi sehingga dapat meneruskan upaya bangsa di masa yang akan datang dalam mewujudkan transisi energi bersih,” kata Udayana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Taman bermain yang diresmikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga itu dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) antara lain di instalasi sun flower dan selter yang menjadi sarana edukasi bagi anak-anak usia dini tentang pembangkit ramah lingkungan.
Menteri PPPA menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan taman bermain itu.
Ia mengatakan kolaborasi perlu dilakukan untuk membangun ruang bermain ramah anak.
Baca juga: PLN asah kreativitas bersama anak-anak disabilitas di Bali terapkan ESG
“Ruang bermain ramah anak di Taman Puputan ini adalah bentuk kepedulian dari Pemerintah Kota Denpasar berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara di Denpasar memberikan ruang bagi kepentingan terbaik anak. Kami sangat berterima kasih atas kepeduliannya,” kata Bintang.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana mengatakan dukungan yang diberikan ini merupakan upaya PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sejak usia dini.
“Pengenalan terhadap penggunaan energi terbarukan harus dilakukan kepada anak-anak generasi penerus, sehingga wawasan bisa berkembang sejak usia dini,” kata Udayana.
Baca juga: Terbanyak di Asia Tenggara! PLN resmikan 21 unit "green hydrogen plant" dukung transisi energi
Ia menjelaskan fasilitas PLTS yang terpasang antara lain berkapasitas total 2.110 watt peak (Wp) yang terdiri dari enam unit pada instalasi bunga matahari sebesar 360 Wp, dan 5 unit berkapasitas 1.750 Wp di atap selter.
“PLTS ini tak hanya berfungsi sebagai penerangan di malam hari saja, namun juga sebagai sumber pasok energi di tiap titik stop kontak yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pendukung taman bermain,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk terus konsisten menerapkan prinsip environment, social, and government (ESG) sebagai wujud keberlanjutan perusahaan melalui aspek sosial serta environment.
“Kami berharap melalui dukungan PLN pada taman bermain ini, para generasi penerus bangsa dapat teredukasi sehingga dapat meneruskan upaya bangsa di masa yang akan datang dalam mewujudkan transisi energi bersih,” kata Udayana.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023