Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Ida Bagus Kade Putra Narendra meminta jajaran kapolres/kapolresta untuk meningkatkan upaya 'cooling system' selama proses perhelatan Pemilu 2024 agar berjalan damai.
Hal itu disampaikan Kapolda Bali Kade Narendra saat mengelar 'Focus Group Disscussion' (FGD)) menjelang kesiapan pengamanan Pemilu 2023-2024 di Mapolresta Denpasar, Selasa, dan menanggapi paparan Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas terkait potensi konflik dan kerawanan pemilu di wilayah Denpasar.
Kapolda berharap potensi konflik dan kerawanan yang terjadi di Denpasar saat ini tidak menjadi gangguan nyata khususnya di Denpasar saat pemilu.
Ia meminta agar kapolres berusaha bagaimana caranya mencari solusi pemecahan masalah, seperti meningkatkan kerja Bhabinkamtibmas, kerja sama dengan Babinsa dari TNI, dan Forum Sipandu Beradat yang secara preemtif, dan preventif dapat menjadi pemecah masalah.
"Itulah salah satu bagaimana cara kita untuk tetap menjaga stabilitas keamanan agar tetap kondusif. Saat ini ada pula Polisi Banjar yang sangat dekat berada dengan masyarakat itu bisa menjadi 'cooling system' untuk menjaga situasi masyarakat tetap kondusif," kata Kapolda Bali.
Baca juga: Kapolda sebut tingkat kerawanan pemilu di Bali masuk kategori rawan sedang
Kapolda meminta seluruh personel Polri di Polresta Denpasar agar tidak melakukan pelanggaran karena ada sanksi yang menanti apabila terbukti melanggar, seperti sanksi pidana, sanksi disiplin, dan saksi kode etik.
Hal itu, katanya, termasuk pelanggaran yang dilakukan anggota Polri dalam masa Pemilu 2024 yang tidak menjaga netralitas selama perhelatan pemilu.
Dia mengatakan berbagai upaya untuk mengamankan Pemilu 2024 sudah sejak lama diupayakan Polri, baik polda maupun polres jajaran dalam melaksanakan 'cooling system'.
“Sebentar lagi tanggal 28 November 2023 akan dimulai tahapan kampanye, bagaimana caranya kita mencegah adanya polarisasi, perlu adanya komunikasi koordinasi dari kepolisian kepada masyarakat untuk menyikapi dinamika yang berkembang di masyarakat,” ucap Kapolda Bali.
Kapolda mengungkapkan operasi pengamanan pemilu tidak akan berhenti setelah pilpres dan pileg, tetapi pesta demokrasi berlanjut dengan agenda pilkada karena anggota diharapkan tetap menjaga situasi agar tetap aman.
Baca juga: Pemkab Tabanan dan Polda Bali jamin Pemilu berjalan aman
Tujuannya, kata dia, agar tidak terjadi gangguan yang berarti terhadap Bali yang sangat mengandalkan pariwisata.
“Saya sampaikan kepada seluruh kapolresta bagaimana caranya kita melaksanakan 'cooling system' agar situasi yang hijau ini tetap menjadi hijau walaupun agak kuning-kuning sedikit bagaimana caranya yang kuning itu bisa menjadi hijau kembali, tetap dalam keadaan aman dan kondusif,” ucapnya.
Kapolda menekankan beberapa hal kepada kapolresta di antaranya agar mengelola dengan baik manajemen rencana pengamanan berdasarkan konsep 'Asta Siap' dan potensi kerawanan yang ada, meningkatkan kegiatan preemtif, preventif, menjalin kerja sama, berdayakan unsur keamanan lokal Sipandu Beradat, dan Bankamda.
Kade Narendra meminta personel menjaga netralitas dalam kegiatan politik yang dapat menurunkan kredibilitas, citra Polri, dan menjaga keamanan gudang KPU, termasuk kerawanan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya.
"Logistik di gudang KPU sangat rawan bisa menjadi rusak agar diberikan atensi ekstra kepada gudang KPU agar tidak ada intervensi atau gangguan dari siapa pun pada logistik di gudang KPU," katanya.
Pada akhir kegiatan Kapolda Bali secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada Kapolresta Denpasar dan Dandim/1611 Badung.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas memaparkan terkait situasi keamanan wilayah Polresta Denpasar. Dia mengatakan saat ini Kota Denpasar masih tergolong aman. Dia menyatakan Polresta Denpasar siap untuk mengamankan dan mengawal Pemilu 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Hal itu disampaikan Kapolda Bali Kade Narendra saat mengelar 'Focus Group Disscussion' (FGD)) menjelang kesiapan pengamanan Pemilu 2023-2024 di Mapolresta Denpasar, Selasa, dan menanggapi paparan Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas terkait potensi konflik dan kerawanan pemilu di wilayah Denpasar.
Kapolda berharap potensi konflik dan kerawanan yang terjadi di Denpasar saat ini tidak menjadi gangguan nyata khususnya di Denpasar saat pemilu.
Ia meminta agar kapolres berusaha bagaimana caranya mencari solusi pemecahan masalah, seperti meningkatkan kerja Bhabinkamtibmas, kerja sama dengan Babinsa dari TNI, dan Forum Sipandu Beradat yang secara preemtif, dan preventif dapat menjadi pemecah masalah.
"Itulah salah satu bagaimana cara kita untuk tetap menjaga stabilitas keamanan agar tetap kondusif. Saat ini ada pula Polisi Banjar yang sangat dekat berada dengan masyarakat itu bisa menjadi 'cooling system' untuk menjaga situasi masyarakat tetap kondusif," kata Kapolda Bali.
Baca juga: Kapolda sebut tingkat kerawanan pemilu di Bali masuk kategori rawan sedang
Kapolda meminta seluruh personel Polri di Polresta Denpasar agar tidak melakukan pelanggaran karena ada sanksi yang menanti apabila terbukti melanggar, seperti sanksi pidana, sanksi disiplin, dan saksi kode etik.
Hal itu, katanya, termasuk pelanggaran yang dilakukan anggota Polri dalam masa Pemilu 2024 yang tidak menjaga netralitas selama perhelatan pemilu.
Dia mengatakan berbagai upaya untuk mengamankan Pemilu 2024 sudah sejak lama diupayakan Polri, baik polda maupun polres jajaran dalam melaksanakan 'cooling system'.
“Sebentar lagi tanggal 28 November 2023 akan dimulai tahapan kampanye, bagaimana caranya kita mencegah adanya polarisasi, perlu adanya komunikasi koordinasi dari kepolisian kepada masyarakat untuk menyikapi dinamika yang berkembang di masyarakat,” ucap Kapolda Bali.
Kapolda mengungkapkan operasi pengamanan pemilu tidak akan berhenti setelah pilpres dan pileg, tetapi pesta demokrasi berlanjut dengan agenda pilkada karena anggota diharapkan tetap menjaga situasi agar tetap aman.
Baca juga: Pemkab Tabanan dan Polda Bali jamin Pemilu berjalan aman
Tujuannya, kata dia, agar tidak terjadi gangguan yang berarti terhadap Bali yang sangat mengandalkan pariwisata.
“Saya sampaikan kepada seluruh kapolresta bagaimana caranya kita melaksanakan 'cooling system' agar situasi yang hijau ini tetap menjadi hijau walaupun agak kuning-kuning sedikit bagaimana caranya yang kuning itu bisa menjadi hijau kembali, tetap dalam keadaan aman dan kondusif,” ucapnya.
Kapolda menekankan beberapa hal kepada kapolresta di antaranya agar mengelola dengan baik manajemen rencana pengamanan berdasarkan konsep 'Asta Siap' dan potensi kerawanan yang ada, meningkatkan kegiatan preemtif, preventif, menjalin kerja sama, berdayakan unsur keamanan lokal Sipandu Beradat, dan Bankamda.
Kade Narendra meminta personel menjaga netralitas dalam kegiatan politik yang dapat menurunkan kredibilitas, citra Polri, dan menjaga keamanan gudang KPU, termasuk kerawanan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya.
"Logistik di gudang KPU sangat rawan bisa menjadi rusak agar diberikan atensi ekstra kepada gudang KPU agar tidak ada intervensi atau gangguan dari siapa pun pada logistik di gudang KPU," katanya.
Pada akhir kegiatan Kapolda Bali secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada Kapolresta Denpasar dan Dandim/1611 Badung.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas memaparkan terkait situasi keamanan wilayah Polresta Denpasar. Dia mengatakan saat ini Kota Denpasar masih tergolong aman. Dia menyatakan Polresta Denpasar siap untuk mengamankan dan mengawal Pemilu 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023