Denpasar (Antara Bali) - Bakal calon bupati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) I Wayan Wita menjanjikan bantuan Rp1 miliar per desa jika dirinya terpilih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Badung, Bali.
"Salah satu program rancangan kami adalah di bidang ekonomi, yakni Rp1 miliar per desa," katanya dalam debat publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) di Denpasar, Jumat.
I Wayan Wita yang juga Ketua Ikayana dan akan berpasangan dengan bakal calon wakil bupati I Wayan Disel Astawa itu juga menjanjikan akan membangun RSUD Badung.
Sementara Bakal Calon Bupati Bangli AA Gde Muninjaya menjanjikan akan menjadikan Bangli pusat pertanian agrobisnis. Bahkan, Muninjaya juga mengatakan siap membangun Bali dari Bangli.
Ia juga menolak menggunakan uang dalam membeli suara rakyat ataupun menggunakan uang rakyat untuk memperoleh kekuasaan.
Sementara Rektor Universitas Udayana, Prof. Made Bakta dalam sambutannya mengatakan, calon kepala daerah sebaiknya memiliki "kantong yang sehat" karena politik yang dianut di Indonesia tergolong politik biaya tinggi dalam melakukan kampanye.
"Seorang calon kepala daerah harus memiliki kantong yang sehat karena tidak dipungkiri politik di Indonesia tergolong 'high cost politics'," katanya.
Bakta juga mengatakan, debat publik ini diharapkan dapat membentuk pemimpin yang amanah dan mendapatkan pemimpin yang dapat membangun bangsa.
"Universitas Udayana mempunyai kewajiban moral untuk memberikan masukan kepada para bakal calon kepala daerah di Bali," katanya.
Acara debat ini diharapkan dapat membantu membentuk pemimpin berkarakter, berintegritas dan berkomitmen yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun I Wayan Wita juga menjabat Ketua Ikayana, Bakta berharap Wita dapat berlaku adil dan menegaskan bahwa Universitas Udayana tetap independen.
Hal senada juga ditegaskan Ketua Panitia HUT Ikayana, Diah Paramita Duarsa. Menurut Paramita, debat publik ini adalah upaya pendidikan politik bagi pemilih.
"Secara kelembagaan Ikayana tetap bersikap independen. Ini penting untuk ditegaskan karena sebagian bakal calon berada dalam satu wilayah di Udayana," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Salah satu program rancangan kami adalah di bidang ekonomi, yakni Rp1 miliar per desa," katanya dalam debat publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) di Denpasar, Jumat.
I Wayan Wita yang juga Ketua Ikayana dan akan berpasangan dengan bakal calon wakil bupati I Wayan Disel Astawa itu juga menjanjikan akan membangun RSUD Badung.
Sementara Bakal Calon Bupati Bangli AA Gde Muninjaya menjanjikan akan menjadikan Bangli pusat pertanian agrobisnis. Bahkan, Muninjaya juga mengatakan siap membangun Bali dari Bangli.
Ia juga menolak menggunakan uang dalam membeli suara rakyat ataupun menggunakan uang rakyat untuk memperoleh kekuasaan.
Sementara Rektor Universitas Udayana, Prof. Made Bakta dalam sambutannya mengatakan, calon kepala daerah sebaiknya memiliki "kantong yang sehat" karena politik yang dianut di Indonesia tergolong politik biaya tinggi dalam melakukan kampanye.
"Seorang calon kepala daerah harus memiliki kantong yang sehat karena tidak dipungkiri politik di Indonesia tergolong 'high cost politics'," katanya.
Bakta juga mengatakan, debat publik ini diharapkan dapat membentuk pemimpin yang amanah dan mendapatkan pemimpin yang dapat membangun bangsa.
"Universitas Udayana mempunyai kewajiban moral untuk memberikan masukan kepada para bakal calon kepala daerah di Bali," katanya.
Acara debat ini diharapkan dapat membantu membentuk pemimpin berkarakter, berintegritas dan berkomitmen yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun I Wayan Wita juga menjabat Ketua Ikayana, Bakta berharap Wita dapat berlaku adil dan menegaskan bahwa Universitas Udayana tetap independen.
Hal senada juga ditegaskan Ketua Panitia HUT Ikayana, Diah Paramita Duarsa. Menurut Paramita, debat publik ini adalah upaya pendidikan politik bagi pemilih.
"Secara kelembagaan Ikayana tetap bersikap independen. Ini penting untuk ditegaskan karena sebagian bakal calon berada dalam satu wilayah di Udayana," katanya. (*)
Editor : Masuki
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010