Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom menargetkan capaian imunisasi untuk mencegah infeksi virus papiloma manusia (HPV) terhadap siswi di Pulau Dewata bisa mencapai di atas 95 persen.

“Sasaran kami biasanya kan ada target 95 persen, kami harapkan kita tercapai di atas itu. Itu sasaran kami, nanti akhir tahun ada hasilnya,” kata dia saat ditemui di sela-sela mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meninjau posyandu di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Saat ini saja, kata dia, Dinkes Bali telah mengimunisasi lebih dari 50 persen siswi, baik imunisasi HPV I maupun II, atau tepatnya dari sasaran 31.612 anak perempuan untuk suntikan pertama, sudah ada 24.074 orang atau 76,15 persen yang diimunisasi.

Sementara untuk suntikan kedua, dari 31.966 orang sasaran, sudah ada 21.743 siswi yang mendapat imunisasi HPV kedua atau setara 68,02 persen.

“Kami di Bali imunisasi masih jalan, ini kan sasaran kami anak sekolah, pasti kami sesuai target. Sudah masing-masing kabupaten/kota jalan, sasarannya mulai dari SD kelas 2 sampai 5, dalam waktu 6 bulan jadi dapat 2 kali suntikan,” ujar Anom.

Sebelumnya beredar informasi bohong soal imunisasi HPV yang menyebabkan kemandulan. Kepala Dinkes Bali itu menegaskan bahwa hal itu tidak benar.

Di Bali,  pemerintah menyediakan imunisasi secara gratis untuk seluruh siswi sesuai dengan target usia mulai tahun ini, dengan harapan generasi muda dapat terhindar dari kanker serviks di kemudian hari.

“Ini kan salah satu cara untuk mencegah mereka kena kanker ke depan. Itu utamanya kita deteksi dini mencegah, ketika mereka besar tidak terserang kanker serviks,” ucapnya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023