Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha minta Lembaga Perkreditan Desa (LPD), khususnya yang dalam kondisi tidak sehat, dapat segera berbenah agar dapat lebih berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah barat Bali itu.
"Kami berharap pada akhir 2013 seluruh lembaga keuangan di bawah desa adat ini kondisinya dapat lebih baik," kata Artha, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jembrana, Air Sugianti, sehubungan rapat pengurus dan anggota LPD Ekasari, Selasa.
Menurut Artha, jika 64 LPD yang ada di Jembrana masuk kategori sehat, peran utama mereka sebagai salah satu penggerak perekonomian masyarakat desa juga akan berjalan dengan baik.
"Peran utama LPD adalah memberikan kontribusi kepada masyarakat, terkait peningkatan ekonomi dan kesejahteraan mereka," ujar Artha.
Namun Artha juga mengakui, banyak kendala untuk menuju LPD yang sehat, seperti persoalan kredit macet yang sering menimpa lembaga keuangan tersebut. "Kalau terjadi kredit macet, berarti masyarakat kurang peduli terhadap LPD. Padahal lembaga ini milik mereka dan untuk mereka," katanya.
Tidak konsistennya pengelola LPD dalam menerapkan aturan, serta rendahnya sumberdaya manusia, menurut Bupati Artha, sebagai salah satu penyebab merosotnya keuangan lembaga tersebut.
LPD Ekasari, menurut ketuanya, I Nengah Mogog, berstatus sehat, pada tahun 2012 memiliki sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp148.542.997, memiliki aset senilai Rp9 miliar, dan setiap tahun memberikan 20 persen keuntungan untuk pembangunan desa.
"Dari keuntungan itu kami juga memberikan bantuan peralatan sekolah kepada murid dari keluarga tidak mampu," kata Mogog. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami berharap pada akhir 2013 seluruh lembaga keuangan di bawah desa adat ini kondisinya dapat lebih baik," kata Artha, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jembrana, Air Sugianti, sehubungan rapat pengurus dan anggota LPD Ekasari, Selasa.
Menurut Artha, jika 64 LPD yang ada di Jembrana masuk kategori sehat, peran utama mereka sebagai salah satu penggerak perekonomian masyarakat desa juga akan berjalan dengan baik.
"Peran utama LPD adalah memberikan kontribusi kepada masyarakat, terkait peningkatan ekonomi dan kesejahteraan mereka," ujar Artha.
Namun Artha juga mengakui, banyak kendala untuk menuju LPD yang sehat, seperti persoalan kredit macet yang sering menimpa lembaga keuangan tersebut. "Kalau terjadi kredit macet, berarti masyarakat kurang peduli terhadap LPD. Padahal lembaga ini milik mereka dan untuk mereka," katanya.
Tidak konsistennya pengelola LPD dalam menerapkan aturan, serta rendahnya sumberdaya manusia, menurut Bupati Artha, sebagai salah satu penyebab merosotnya keuangan lembaga tersebut.
LPD Ekasari, menurut ketuanya, I Nengah Mogog, berstatus sehat, pada tahun 2012 memiliki sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp148.542.997, memiliki aset senilai Rp9 miliar, dan setiap tahun memberikan 20 persen keuntungan untuk pembangunan desa.
"Dari keuntungan itu kami juga memberikan bantuan peralatan sekolah kepada murid dari keluarga tidak mampu," kata Mogog. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013