Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang beraktivitas di pesisir waspada potensi gelombang sangat tinggi di beberapa wilayah perairan pada 14-15 September 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Laut Arafuru selatan Merauke, perairan Yos Sudarso bagian selatan, dan perairan selatan Merauke," paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang-Pulau Rote, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan Kepulauan Sermata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur-Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kalimantan-Kotabaru.
Baca juga: BMKG: Cuaca berawan akan selimuti langit kota besar Indonesia
Kemudian, perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Manui Kendari, Teluk Tolo, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Laut Banda, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-P. Seram, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Barbar, perairan Misool-Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats bagian barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Bali-NTT, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru.
Sedangkan gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung dan Samudra Hindia Selatan Jawa.
"Untuk itu, perlu diperhatikan juga risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Laut Arafuru selatan Merauke, perairan Yos Sudarso bagian selatan, dan perairan selatan Merauke," paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang-Pulau Rote, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan Kepulauan Sermata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur-Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kalimantan-Kotabaru.
Baca juga: BMKG: Cuaca berawan akan selimuti langit kota besar Indonesia
Kemudian, perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Manui Kendari, Teluk Tolo, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Laut Banda, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-P. Seram, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Barbar, perairan Misool-Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats bagian barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Bali-NTT, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru.
Sedangkan gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung dan Samudra Hindia Selatan Jawa.
"Untuk itu, perlu diperhatikan juga risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023