Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui sekretaris daerah Dewa Made Indra mengatakan saat ini sedang berupaya mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada, sambil membangun tambahannya juga membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
“Yang sudah terbangun itu diupayakan supaya kapasitasnya sama dengan perencanaan. Kan masing-masing TPST dibangun ada kapasitas yang direncanakan itu yang diupayakan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Indra.di Denpasar, Selasa.
“Kan (penggunaan TPST) ada yang belum 100 persen, yang membangun baru juga ada, yang sedang penjajakan ada, semuanya sama sedang berjalan,” katanya.
Hal ini disampaikan Sekda Bali setelah disinggung soal penumpukan pengiriman sampah di TPA Suwung, padahal sejumlah TPST telah dibangun, dan tempat pembuangan tersebut acap kali direncanakan segera ditutup lantaran sudah melebihi kapasitas.
Kondisi penumpukan sampah di TPA Suwung juga diberatkan oleh kiriman sampah yang biasanya dibawa ke TPST Kertalangu Denpasar, namun sementara dialihkan karena sedang dilakukan pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah.
“TPA Suwung itu harus dibuatkan tempat penggantinya itulah TPST, maka TPST harus siap mengambil alih. Sekarang sedang dibangun dan diperbanyak, tidak bisa semata-mata ditutup, makanya TPST dibeberapa titik dilanjutkan sehingga semua bisa menyerap kapasitas sampah yang dibawa yaitu 1.100 ton per hari,” katanya.
Penambahan unit pengolahan sampah juga dilakukan di desa-desa melalui TPS3R, di mana Pemprov Bali mendukung agar pengelolaan sampah selesai di sumbernya.
“Kita bisa bayangkan kalau semua desa menyelesaikan sampahnya tidak ada yang dibawa ke TPST apalagi TPA Suwung, ini lah yang sedang berlanjut terus kan ini bukan pekerjaan sebulan dua bulan,” ujarnya.
Saat ini lahan untuk TPS3R difasilitasi oleh Pemprov Bali, namun yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah mencari dana untuk membangun infrastuktur pengelolaan sampah tersebut.
Adapun jumlah TPST di Bali saat ini tujuh unit, ditambah 258 TPS3R dengan rencana adanya penambahan 27 unit yang saat ini masih dalam proses evaluasi.
Dengan masih berjalannya proses optimalisasi TPST dan penambahan TPST dan TPS3R, Dewa Indra belum dapat memastikan kapan TPA Suwung ditutup penuh.
“Kalau target tutup diundur terus karena ini progresnya tidak secepat yang kita harapkan. Pada waktunya itu harus ditutup tapi kan menutup itu tidak ditetapkan langsung, apalagi jika tempat penampungan belum siap,” demikian Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Yang sudah terbangun itu diupayakan supaya kapasitasnya sama dengan perencanaan. Kan masing-masing TPST dibangun ada kapasitas yang direncanakan itu yang diupayakan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Indra.di Denpasar, Selasa.
“Kan (penggunaan TPST) ada yang belum 100 persen, yang membangun baru juga ada, yang sedang penjajakan ada, semuanya sama sedang berjalan,” katanya.
Hal ini disampaikan Sekda Bali setelah disinggung soal penumpukan pengiriman sampah di TPA Suwung, padahal sejumlah TPST telah dibangun, dan tempat pembuangan tersebut acap kali direncanakan segera ditutup lantaran sudah melebihi kapasitas.
Kondisi penumpukan sampah di TPA Suwung juga diberatkan oleh kiriman sampah yang biasanya dibawa ke TPST Kertalangu Denpasar, namun sementara dialihkan karena sedang dilakukan pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah.
“TPA Suwung itu harus dibuatkan tempat penggantinya itulah TPST, maka TPST harus siap mengambil alih. Sekarang sedang dibangun dan diperbanyak, tidak bisa semata-mata ditutup, makanya TPST dibeberapa titik dilanjutkan sehingga semua bisa menyerap kapasitas sampah yang dibawa yaitu 1.100 ton per hari,” katanya.
Penambahan unit pengolahan sampah juga dilakukan di desa-desa melalui TPS3R, di mana Pemprov Bali mendukung agar pengelolaan sampah selesai di sumbernya.
“Kita bisa bayangkan kalau semua desa menyelesaikan sampahnya tidak ada yang dibawa ke TPST apalagi TPA Suwung, ini lah yang sedang berlanjut terus kan ini bukan pekerjaan sebulan dua bulan,” ujarnya.
Saat ini lahan untuk TPS3R difasilitasi oleh Pemprov Bali, namun yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah mencari dana untuk membangun infrastuktur pengelolaan sampah tersebut.
Adapun jumlah TPST di Bali saat ini tujuh unit, ditambah 258 TPS3R dengan rencana adanya penambahan 27 unit yang saat ini masih dalam proses evaluasi.
Dengan masih berjalannya proses optimalisasi TPST dan penambahan TPST dan TPS3R, Dewa Indra belum dapat memastikan kapan TPA Suwung ditutup penuh.
“Kalau target tutup diundur terus karena ini progresnya tidak secepat yang kita harapkan. Pada waktunya itu harus ditutup tapi kan menutup itu tidak ditetapkan langsung, apalagi jika tempat penampungan belum siap,” demikian Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023