Denpasar (Antara Bali) - Pertamina Wilayah Pemasaran dan Niaga Region V menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Bali akan tercukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat menghadapi libur Tahun Baru 2013.
"Kami telah mengambil langkah-langkah persiapan guna mengantisipasi timbulnya lonjakan pemakaian BBM dan non-BBM. Kesiapan ini kami lakukan agar kebutuhan BBM untuk masyarakat selama merayakan libur Natal dan Tahun Baru senantiasa terpenuhi dengan lancar dan dalam jumlah yang cukup," kata Assistant Customer Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region V Rustam Aji, di Denpasar, Kamis.
Pertamina memprediksi untuk periode Natal dan Tahun Baru kali ini penyaluran premium di Pulau Dewata meningkat sampai dengan dua persen dari penyaluran rata-rata bulan Juli hingga November 2012, atau empat persen dari penyaluran pada periode yang sama tahun lalu.
"Sedangkan untuk solar, karena Bali sebagai tujuan wisata libur panjang, diperkirakan akan naik sampai delapan persen dari normal atau 13 persen dari penyaluran tahun lalu. Hal ini seiring banyaknya transportasi umum seperti bus pariwisata yang berdatangan," katanya.
Rustam menyampaikan bahwa pada kondisi normal, penyaluran premium di Bali sekitar 2.500 kiloliter perhari dan solar sekitar 750 kiloliter perhari.
Demikian juga dengan konsumsi elpiji di Bali, menurut dia, akan meningkat hingga dua persen, khususnya elpiji non-PSO kemasan 12 dan 50 kilogram untuk memenuhi kebutuhan hotel atau restoran saat libur Natal dan Tahun Baru. "Pada kondisi normal, penyaluran elpiji di Bali mencapai 380 metric ton perhari," ujarnya.
Pihaknya telah membentuk "satgas" yang beranggotakan pekerja Pertamina dan Hiswana Migas. Mereka bertugas memantau ketersediaan stok di terminal BBM juga di SPBU serta pangkalan (untuk minyak tanah).
"Mereka pun membuat laporan pada instansi terkait, mengevaluasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dalam penanggulangan kondisi kritis. Satgas bertugas dari 22 Desember 2012 sampai dengan 8 Januari 2013," kata Rustam Aji. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami telah mengambil langkah-langkah persiapan guna mengantisipasi timbulnya lonjakan pemakaian BBM dan non-BBM. Kesiapan ini kami lakukan agar kebutuhan BBM untuk masyarakat selama merayakan libur Natal dan Tahun Baru senantiasa terpenuhi dengan lancar dan dalam jumlah yang cukup," kata Assistant Customer Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region V Rustam Aji, di Denpasar, Kamis.
Pertamina memprediksi untuk periode Natal dan Tahun Baru kali ini penyaluran premium di Pulau Dewata meningkat sampai dengan dua persen dari penyaluran rata-rata bulan Juli hingga November 2012, atau empat persen dari penyaluran pada periode yang sama tahun lalu.
"Sedangkan untuk solar, karena Bali sebagai tujuan wisata libur panjang, diperkirakan akan naik sampai delapan persen dari normal atau 13 persen dari penyaluran tahun lalu. Hal ini seiring banyaknya transportasi umum seperti bus pariwisata yang berdatangan," katanya.
Rustam menyampaikan bahwa pada kondisi normal, penyaluran premium di Bali sekitar 2.500 kiloliter perhari dan solar sekitar 750 kiloliter perhari.
Demikian juga dengan konsumsi elpiji di Bali, menurut dia, akan meningkat hingga dua persen, khususnya elpiji non-PSO kemasan 12 dan 50 kilogram untuk memenuhi kebutuhan hotel atau restoran saat libur Natal dan Tahun Baru. "Pada kondisi normal, penyaluran elpiji di Bali mencapai 380 metric ton perhari," ujarnya.
Pihaknya telah membentuk "satgas" yang beranggotakan pekerja Pertamina dan Hiswana Migas. Mereka bertugas memantau ketersediaan stok di terminal BBM juga di SPBU serta pangkalan (untuk minyak tanah).
"Mereka pun membuat laporan pada instansi terkait, mengevaluasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dalam penanggulangan kondisi kritis. Satgas bertugas dari 22 Desember 2012 sampai dengan 8 Januari 2013," kata Rustam Aji. (LHS/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012