Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat seluruh pulau di Indonesia mengalami penurunan persentase penduduk miskin, kecuali Pulau Sulawesi.
“Pada Maret 2023, hanya Pulau Sulawesi yang menunjukkan peningkatan persentase kemiskinan, yaitu dari 10,06 persen pada September 2022 menjadi 10,08 persen, atau mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen,” kata Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto dalam Rilis BPS yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Jumlah penduduk miskin di Pulau Sulawesi pada Maret 2023 terdata sebanyak 2,04 juta orang dengan persentase 7,89 persen.
Menurut Atqo, peningkatan penduduk miskin di Sulawesi disebabkan rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. BPS mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sulawesi berada di bawah 1 persen, yakni sebesar 0,88 persen pada triwulan I-2023 terhadap triwulan III-2022.
“Padahal, pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu berpengaruh terhadap kemiskinan. Tapi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sulawesi pada triwulan I itu yang paling kecil,” jelas Atqo.
Kendati demikian, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra dengan persentase masing-masing 52,59 persen dan 21,89 persen.
Jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa pada Maret 2023 terdata sebanyak 13,62 juta orang, turun 0,24 persen dari 9,03 persen pada September 2022 menjadi 8,79 persen.
Sementara penduduk miskin di Pulau Sumatra tercatat sebanyak 5,67 juta orang, turun 0,20 persen dari 9,47 persen menjadi 9,27 persen.
Penduduk miskin di Kalimantan turun 0,23 persen menjadi 5,67 persen dengan jumlah 960 ribu orang. Bali dan Nusa Tenggara mencatat penurunan penduduk miskin sebesar 0,17 persen menjadi 13,29 persen atau sebanyak 2,09 juta orang.
Sedangkan Maluku dan Papua menunjukkan penurunan penduduk miskin paling tinggi, yakni sebesar 0,42 persen menjadi 19,68 persen. Adapun jumlahnya sebesar 1,52 juta orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023