New Delhi (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang di tengah-tengah persaingan global sehingga mampu bersaing di berbagai sektor.
"Kita hidup di era globalisasi, kita sadar dari pengaruh buruk globalisasi. Disamping ancaman juga ada peluang. Saya anjurkan cerdas dan arif untuk dapatkan peluang demi kepentingan negara kita, seraya menjaga jati diri dan heritage yang kita miliki," kata Presiden saat bertemu dengan perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di New Delhi, Kamis pagi.
Kepala Negara mengatakan para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri hendaknya betul-betul menyarap pengetahuan dan bisa menyelami pola pikir global.
"Dengan belajar di luar negeri, ada pemahaman yang lebih baik, 'inward' dan 'outward looking' sehingga tahu posisi negara kita dimana, apa yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki dan dtingkatkan," kata Presiden.
PPI Dunia menyelenggarakan simposium internasional di New Delhi India mulai 18 Desember hingga 22 Desember 2012. Perwakilan dari PPI di 23 negara menghadiri acara tersebut.
Dalam acara tersebut Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mendikbud Muhammad Nuh, Menperin MS Hidayat, Mendag Gita Wirjawan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarief Cicip Sutardjo, Seskab Dipo Alam dan Duta Besar RI untuk Malaysia Rizali Wilmar Inderakesuma. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kita hidup di era globalisasi, kita sadar dari pengaruh buruk globalisasi. Disamping ancaman juga ada peluang. Saya anjurkan cerdas dan arif untuk dapatkan peluang demi kepentingan negara kita, seraya menjaga jati diri dan heritage yang kita miliki," kata Presiden saat bertemu dengan perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di New Delhi, Kamis pagi.
Kepala Negara mengatakan para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri hendaknya betul-betul menyarap pengetahuan dan bisa menyelami pola pikir global.
"Dengan belajar di luar negeri, ada pemahaman yang lebih baik, 'inward' dan 'outward looking' sehingga tahu posisi negara kita dimana, apa yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki dan dtingkatkan," kata Presiden.
PPI Dunia menyelenggarakan simposium internasional di New Delhi India mulai 18 Desember hingga 22 Desember 2012. Perwakilan dari PPI di 23 negara menghadiri acara tersebut.
Dalam acara tersebut Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mendikbud Muhammad Nuh, Menperin MS Hidayat, Mendag Gita Wirjawan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarief Cicip Sutardjo, Seskab Dipo Alam dan Duta Besar RI untuk Malaysia Rizali Wilmar Inderakesuma. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012