Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara melepas 13 generasi muda setempat yang telah lolos seleksi dan berasal dari keluarga kurang mampu untuk bekerja di sektor pariwisata di Darwin, Australia.

"Ini adalah wujud komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang sudah menandatangani MoU (nota kesepahaman) Sister City dengan Wali Kota Darwin yang telah datang ke Denpasar beberapa waktu lalu," katanya di Denpasar, Bali, Selasa.

Ia melepas 13 pemuda dan pemudi Kota Denpasar tersebut dengan disaksikan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede beserta sejumlah anggota DPRD lainnya dan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty.

"13 tenaga kerja ini kami prioritaskan berasal dari keluarga penerima manfaat yang kondisinya memang masih kekurangan sehingga nantinya bisa lebih sejahtera," ujarnya.

Ia berharap, 13 tenaga kerja yang diberangkatkan secara perdana ke Darwin tersebut dapat menunjukkan kinerja yang baik dan menjadi contoh bagi pemuda serta pemudi Denpasar lainnya yang nanti mengikuti jejak mereka.

"Kami berharap mereka bisa betul-betul menunjukkan kinerja yang baik sehingga bisa menjadi percontohan dan memuluskan angkatan berikutnya," katanya.

Pemerintah Kota Denpasar pada 2 Juni 2023 akan mengadakan kunjungan balasan ke Darwin sekaligus membahas lebih detail sejumlah peluang kerja sama lainnya.

Jaya Negara juga berencana agar tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar bisa mendapatkan kesempatan bekerja di Darwin dengan sebelumnya telah mendapatkan pelatihan.

"Daripada di sini mendapatkan gaji sebulan Rp3 juta, sedangkan di sana (Darwin, red.) minimal Rp20 juta. Mungkin ini bisa menjadi bahan pertimbangan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan 13 pemuda dan pemudi di Denpasar yang mendapatkan kesempatan bekerja ke Darwin itu, diprioritaskan berasal dari keluarga miskin yang berusia 18-30 tahun.

Tetapi, mereka juga harus lolos tes wawancara dan tes bahasa Inggris IELTS yang menguji keterampilan mendengarkan (listening), membaca (reading), menulis (writing), dan berbicara (speaking).

Terkait dengan biaya mengikuti program tersebut --kelengkapan administrasi dan dokumen--menjadi tanggung jawab peserta.

Bagi yang kesulitan terkait dengan masalah pembiayaan, Pemerintah Kota Denpasar juga telah bekerja sama dengan PT Bank BPD Bali sehingga peserta bisa mendapatkan akses kredit usaha rakyat (KUR).

Selain itu, Pemerintah Kota Denpasar juga menggandeng Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU).

"Karena ini keberangkatan pertama, jadi harus menjadi 'best practice' (praktik baik) untuk adik-adik yang lain karena program ini terus berkelanjutan," ucapnya.

Ia menambahkan 13 pekerja tersebut berkesempatan bekerja di Darwin selama tiga tahun dengan menggunakan Visa Work and Holiday.

"Dengan visa ini hanya sekali saja boleh dapat," katanya.

Kadek Agus Aditia, salah satu peserta asal Sanur Kauh, Kota Denpasar, mengapresiasi program Sister City antara Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Kota Darwin sehingga ia berkesempatan bekerja ke luar negeri

"Dengan program ini anak-anak muda bisa bekerja ke luar negeri sekaligus mengembangkan bakat," ucapnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023