Semarapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghadiri upacara "Parisudha Gumi" untuk penyucian alam semesta di Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Kamis.

"Upacara ini digelar setiap setahun sekali yang jatuh tepatnya pada penanggalan dalam kalender Bali hari wraspati atau Kamis umanis wuku ugu sasih keenem (bulan keenam)," kata panitia upacara (prawartaka karya) Dewa Soma di sela acara persembahyangan tersebut.

Ia menyampaikan upacara ini tidak saja sebagai simbolis penyucian alam semesta (buana agung), sekaligus penyucian diri (buana alit) sehingga dapat dipelihara keseimbangan dunia secara nyata (sekala) maupun bathiniah (niskala).

Secara niskala dilakukan prosesi pembersihan melalui rangkaian upakara di berbagai pura yaitu di Pura Batur Kintamani, Pura Pengubengan Besakih dan di Pura Watu Klotok.

Persembahyangan juga dilakukan di masing-masing pura di tingkat desa hingga di lingkungan rumah tangga, selanjutnya umat dibagikan sesajen nasi tawur, air suci (tirta) penawar dan tirtha pemarisudha yang bersumber dari Pura Watu Klotok Klungkung.

"Secara sekala, umat Hindu di Bali dapat memaknai upacara ini dengan pengendalian diri melalui konsep tri hita karana (keharmonisan), tat twam asi (aku adalah kamu), dan vasudewa kutumbakan (kita semua bersaudara) sehingga segala kerusakan alam, kriminalitas dan semua kesengsaraan umat dapat dikurangi," katanya.

Upacara Parisudha Gumi ini dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Susastra Babad Dewa dan Lontar Roga Sengara Gumi.

Pada kesempatan itu hadir pula Wakil Bupati Klungkung Tjok Gede Agung, kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, para pemangku (pimpinan pura) Kayangan Jagat se-Bali, para bendesa pekraman (pimpinan desa adat) se-Bali, dan umat Hindu.

Upacara ini dipimpin atau dipuput oleh Ida Pedande Gde Tembau dari Griya Aan Klungkung. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012