Seorang siswa dari SMA Green School Bali bernama I Gusti Agung Danendra Hazel Devananda Kusumantara (17) melakukan aksi gowes atau bersepeda keliling Pulau Dewata sejauh 393 kilometer dalam rangkaian donasi yang ia lakukan untuk Yayasan Sayangi Bali.
“Saya memulai kegiatan sosial ini karena ini project akhir ujian semester di Green School Bali dan juga untuk kelulusan saya. Jadi karena saya juga suka sepeda, saya juga membuat penggalangan dana karena ini connect,” kata Hazel di Denpasar, Senin.
Kepada media, siswa berusia 17 tahun ini bercerita bahwa perjalanan gowesnya dilakukan pada Sabtu (6/5) dari pukul 3.00 Wita hingga 21.00 Wita, di mana ia mulai mengayuh sepeda dari Green School Bali kemudian menuju Kabupaten Jembrana, Buleleng, Karangasem, kawasan Sanur, Nusa Dua, dan kembali ke Denpasar.
“Finish di Yayasan Sayangi Bali yang berlokasi di Jalan Subak Dalem, Denpasar. Total perjalanan bersepeda mengelilingi Bali sepanjang 393 kilometer. Sementara, donasinya dilakukan di awal sebelum bersepeda,” ujarnya.
“Untuk donasinya sebelum gowes saya kumpulkan baru bersepeda keliling Bali. Saya buka donasinya di website jadi saya tantang diri saya keliling Bali satu hari bersepeda usai donasi terkumpul. Belum ada yang ngelakuin ini, total donasinya Rp19 juta,” sambung Hazel.
Atas aksi sosial yang dilakukan siswa yang hendak melanjutkan studi di Marian University Indianapolis, Amerika, itu, pihak Yayasan Sayangi Bali menyambut baik.
Ketua Yayasan Sayangi Bali Dewa Putu Wirata menyebut tindakan Hazel dalam berdonasi dan dirangkaikan dengan gowes keliling Bali adalah hal yang mengagumkan.
“Ini luar biasa saya kaget kemarin Hazel datang sampaikan ide-idenya dan dia akan berkeliling Bali naik sepeda nonstop. Apalagi dia baru SMA namun sudah memikirkan untuk orang lain itu saya kira luar biasa. Tentunya nantinya akan menjadi motivasi untuk anak-anak muda bisa berkarya sambil berbagi selagi muda,” kata Dewa.
Ia berharap ke depannya aksi sosial ini tidak hanya dilakukan di Yayasan Sayangi Bali, karena masih banyak yang membutuhkan dukungan sekitar, tak terbatas pada anak atau bayi terlantar.
Aksi Hazel juga menuai pujian lantaran tak sepeserpun donasi yang diperoleh dipotong, melainkan diserahkan penuh ke pihak yayasan sesuai dengan angka yang tertera pada portal pengumpulan donasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Saya memulai kegiatan sosial ini karena ini project akhir ujian semester di Green School Bali dan juga untuk kelulusan saya. Jadi karena saya juga suka sepeda, saya juga membuat penggalangan dana karena ini connect,” kata Hazel di Denpasar, Senin.
Kepada media, siswa berusia 17 tahun ini bercerita bahwa perjalanan gowesnya dilakukan pada Sabtu (6/5) dari pukul 3.00 Wita hingga 21.00 Wita, di mana ia mulai mengayuh sepeda dari Green School Bali kemudian menuju Kabupaten Jembrana, Buleleng, Karangasem, kawasan Sanur, Nusa Dua, dan kembali ke Denpasar.
“Finish di Yayasan Sayangi Bali yang berlokasi di Jalan Subak Dalem, Denpasar. Total perjalanan bersepeda mengelilingi Bali sepanjang 393 kilometer. Sementara, donasinya dilakukan di awal sebelum bersepeda,” ujarnya.
“Untuk donasinya sebelum gowes saya kumpulkan baru bersepeda keliling Bali. Saya buka donasinya di website jadi saya tantang diri saya keliling Bali satu hari bersepeda usai donasi terkumpul. Belum ada yang ngelakuin ini, total donasinya Rp19 juta,” sambung Hazel.
Atas aksi sosial yang dilakukan siswa yang hendak melanjutkan studi di Marian University Indianapolis, Amerika, itu, pihak Yayasan Sayangi Bali menyambut baik.
Ketua Yayasan Sayangi Bali Dewa Putu Wirata menyebut tindakan Hazel dalam berdonasi dan dirangkaikan dengan gowes keliling Bali adalah hal yang mengagumkan.
“Ini luar biasa saya kaget kemarin Hazel datang sampaikan ide-idenya dan dia akan berkeliling Bali naik sepeda nonstop. Apalagi dia baru SMA namun sudah memikirkan untuk orang lain itu saya kira luar biasa. Tentunya nantinya akan menjadi motivasi untuk anak-anak muda bisa berkarya sambil berbagi selagi muda,” kata Dewa.
Ia berharap ke depannya aksi sosial ini tidak hanya dilakukan di Yayasan Sayangi Bali, karena masih banyak yang membutuhkan dukungan sekitar, tak terbatas pada anak atau bayi terlantar.
Aksi Hazel juga menuai pujian lantaran tak sepeserpun donasi yang diperoleh dipotong, melainkan diserahkan penuh ke pihak yayasan sesuai dengan angka yang tertera pada portal pengumpulan donasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023