Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Badung, Bali terus melakukan evaluasi untuk memperkuat strategi penanganan stunting di wilayahnya.

"Kami bersama-sama telah melakukan kegiatan bertajuk Rembuk Stunting yang merupakan salah satu upaya evaluasi dan untuk menemukan strategi yang akan kami lakukan dalam upaya penurunan stunting," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Kamis.

Ia menjelaskan target penurunan stunting di Badung pada tahun 2022 sebesar 6,05 persen, sementara Provinsi Bali juga memberikan target kepada Kabupaten Badung.

Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki, target yang diberikan provinsi dapat dicapai, namun target di Badung belum dapat tercapai, karena tahun 2022 baru tercapai 6,6 persen.

"Dengan kondisi ini, tim kami di Badung perlu bekerja lebih keras, karena di tahun 2023 kembali diberikan target penurunan stunting sebesar 6 persen. Jadi kerja kami dobel, karena kami harus mencapai kekurangan target tahun 2022 dan target 6 persen di 2023 juga harus tercapai," kata dia.

Oleh karena itu, Wabup Ketut Suiasa yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting badung mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras guna mencapai target penurunan stunting di Badung.

"Kami harus melakukan kerja sama yang di dalamnya ada koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling memperkuat," kata dia.

Ia menambahkan berbagai catatan penting sebagai dasar yang di dapat dalam pertemuan dan evaluasi yang telah dilakukan diharapkan dapat menghasilkan strategi operasional yang bisa dilaksanakan bersama-sama dalam menangani permasalahan stunting.

Selain itu sebelumnya Pemkab Badung juga telah melakukan mapping dan pengolahan data untuk melakukan suatu kegiatan operasional penanganan stunting.

"Mari bekerja kolektif, kami harus bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama dalam penanganan stunting di Kabupaten Badung," pungkas Wabup Ketut Suiasa.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023