Surabaya (Antara Bali) - Penyerapan pinjaman uang muka perumahan (PUMP) dari peserta Jamsostek di Kantor Wilayah VI yang meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara masih rendah sekitar 59,54 persen dari anggaran yang disediakan Rp24,4 miliar.
Kepala Kanwil VI Jamsostek Elias Manuhutu ketika ditemui di Surabaya, Rabu, mengatakan total dana PUMP yang sudah terserap hingga Oktober 2012 sekitar Rp14,51 miliar untuk 722 unit rumah peserta.
"Sebenarnya peserta Jamsostek yang mengajukan PUMP mencapai ribuan, tetapi banyak dari mereka yang tidak lolos verifikasi dari pihak perbankan," kata Elias usai perayaan peringatan HUT ke-35 Jamsostek.
Menurut ia, faktor utama penyebab tidak lolosnya verifikasi tersebut adalah ketidaksesuaian upah pekerja yang dilaporkan oleh perusahaannya kepada Jamsostek dan pihak bank.
"Masih banyak perusahaan yang tidak melaporkan upah pekerjanya secara penuh, padahal upah yang sebenarnya jauh lebih besar. Laporan seperti itu sangat merugikan pekerja, karena mereka tidak bisa menikmati manfaat Jamsostek secara maksimal," ujarnya.
Untuk penyaluran dana PUMP, Kanwil VI Jamsostek telah menjalin kerja sama dengan tiga lembaga perbankan, masing-masing Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Bukopin.
Kendati penyerapan selama 10 bulan terakhir masih rendah, Elias Manuhutu cukup optimistis sisa dana PUMP sejumlah hampir Rp10 miliar bisa direalisasikan hingga akhir tahun.
Plafon PUMP yang bisa dinikmati peserta Jamsostek terbagi tiga, yakni pinjaman maksimal Rp20 juta untuk pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta, Rp35 juta (upah Rp5 juta-Rp10 juta) dan Rp50 juta (upah di atas Rp10 juta).
Elias menambahkan, PUMP merupakan salah satu dari program Dana Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (DPKP) yang sifatnya bergulir, selain pinjaman renovasi rumah, koperasi pekerja, dan provider pelayanan kesehatan.
"Total DPKP bergulir yang kami siapkan tahun ini mencapai Rp26,47 miliar dan hingga Oktober sudah terealisasi Rp16,75 miliar lebih atau 63,29 persen," ucapnya.
Selain DPKP bergulir, Kanwil VI Jamsostek juga menyalurkan DPKP tidak bergulir untuk berbagai kegiatan, seperti bantuan ambulan, peralatan medis, pelayanan kesehatan gratis, beasiswa, dan bantuan PHK, yang secara keseluruhan nilainya mencapai Rp16,45 miliar.
Pada perayaan HUT ke-35 Jamsostek tingkat Jatim di Kantor Cabang Karimun Jawa Surabaya, dilaksanakan pengobatan cuma-cuma, operasi katarak dan bibir sumbing, pembagian paket sembako untuk pasukan kuning, dan pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. (*/DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kepala Kanwil VI Jamsostek Elias Manuhutu ketika ditemui di Surabaya, Rabu, mengatakan total dana PUMP yang sudah terserap hingga Oktober 2012 sekitar Rp14,51 miliar untuk 722 unit rumah peserta.
"Sebenarnya peserta Jamsostek yang mengajukan PUMP mencapai ribuan, tetapi banyak dari mereka yang tidak lolos verifikasi dari pihak perbankan," kata Elias usai perayaan peringatan HUT ke-35 Jamsostek.
Menurut ia, faktor utama penyebab tidak lolosnya verifikasi tersebut adalah ketidaksesuaian upah pekerja yang dilaporkan oleh perusahaannya kepada Jamsostek dan pihak bank.
"Masih banyak perusahaan yang tidak melaporkan upah pekerjanya secara penuh, padahal upah yang sebenarnya jauh lebih besar. Laporan seperti itu sangat merugikan pekerja, karena mereka tidak bisa menikmati manfaat Jamsostek secara maksimal," ujarnya.
Untuk penyaluran dana PUMP, Kanwil VI Jamsostek telah menjalin kerja sama dengan tiga lembaga perbankan, masing-masing Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Bukopin.
Kendati penyerapan selama 10 bulan terakhir masih rendah, Elias Manuhutu cukup optimistis sisa dana PUMP sejumlah hampir Rp10 miliar bisa direalisasikan hingga akhir tahun.
Plafon PUMP yang bisa dinikmati peserta Jamsostek terbagi tiga, yakni pinjaman maksimal Rp20 juta untuk pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta, Rp35 juta (upah Rp5 juta-Rp10 juta) dan Rp50 juta (upah di atas Rp10 juta).
Elias menambahkan, PUMP merupakan salah satu dari program Dana Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (DPKP) yang sifatnya bergulir, selain pinjaman renovasi rumah, koperasi pekerja, dan provider pelayanan kesehatan.
"Total DPKP bergulir yang kami siapkan tahun ini mencapai Rp26,47 miliar dan hingga Oktober sudah terealisasi Rp16,75 miliar lebih atau 63,29 persen," ucapnya.
Selain DPKP bergulir, Kanwil VI Jamsostek juga menyalurkan DPKP tidak bergulir untuk berbagai kegiatan, seperti bantuan ambulan, peralatan medis, pelayanan kesehatan gratis, beasiswa, dan bantuan PHK, yang secara keseluruhan nilainya mencapai Rp16,45 miliar.
Pada perayaan HUT ke-35 Jamsostek tingkat Jatim di Kantor Cabang Karimun Jawa Surabaya, dilaksanakan pengobatan cuma-cuma, operasi katarak dan bibir sumbing, pembagian paket sembako untuk pasukan kuning, dan pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. (*/DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012