Gianyar (Antara Bali) - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) mendorong perajin perak di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali, menguasai bahasa asing untuk memudahkan komunikasi dengan wisatawan mancanegara dalam memasarkan produknya.
"Penguasaan bahasa asing itu mutlak diperlukan, baik untuk menawarkan barang maupun menyerap masukan mengenai keinginan wisatawan asing terhadap barang kerajinan," kata Ketua HPI Provinsi Bali, Sang Putu Subaya, di Gianyar, Kamis.
Menurut dia, kalau tidak siap dengan penguasaan bahasa asing, maka pelaku industri kecil yang membuat perak akan kalah bersaing dengan industri berskala besar.
Apalagi saat ini dia melihat persaingan tidak hanya pada kualitas produk kerajinan perak, melainkan teknik pemasarannya yang melibatkan para pemandu wisata.
"Perajin juga harus lebih kreatif dalam menciptakan desain dan tetap mempertahankan ciri khas Celuk," katanya di sela-sela peresmian Pasar Seni Kerajinan Perak dan Emas Celuk itu. (*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Penguasaan bahasa asing itu mutlak diperlukan, baik untuk menawarkan barang maupun menyerap masukan mengenai keinginan wisatawan asing terhadap barang kerajinan," kata Ketua HPI Provinsi Bali, Sang Putu Subaya, di Gianyar, Kamis.
Menurut dia, kalau tidak siap dengan penguasaan bahasa asing, maka pelaku industri kecil yang membuat perak akan kalah bersaing dengan industri berskala besar.
Apalagi saat ini dia melihat persaingan tidak hanya pada kualitas produk kerajinan perak, melainkan teknik pemasarannya yang melibatkan para pemandu wisata.
"Perajin juga harus lebih kreatif dalam menciptakan desain dan tetap mempertahankan ciri khas Celuk," katanya di sela-sela peresmian Pasar Seni Kerajinan Perak dan Emas Celuk itu. (*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012