Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga berharap gaung WHDI di Bali dapat menjadi inspirasi di provinsi lain.

"WHDI merupakan satu-satunya organisasi wanita Hindu yang diakui secara nasional. Mengingat Bali merupakan mayoritas Agama Hindu diharapkan gaung WHDI di Bali bisa menjadi inspirasi WHDI di provinsi lainnya," kata Bintang dalam peringatan HUT ke-35 WHDI Bali di Denpasar, Bali, Minggu.

Bintang yang juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menambahkan untuk mencapai itu serta menyukseskan visi misi WHDI perlu adanya kolaborasi dan dukungan dari pimpinan daerah masing-masing.

"Di antaranya kolaborasi untuk bisa memberikan pendampingan kepada WHDI. Kami mengucapkan terima kasih kepada WHDI karena telah mensosialisasikan lima isu prioritas Presiden Jokowi yang diberikan Kementerian PPPA," katanya.

Isu prioritas itu yakni peningkatan kualitas perempuan di bidang kewirausahaan, kesetaraan gender, peranan ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerjaan, dan perkawinan anak.

Dari lima isu itu, perempuan harus berdaya secara ekonomi, karena setelah berdaya empat isu lainnya dapat diselesaikan.

Bintang mengatakan hasil dari penelitian tim survei dari akademisi dan BPS pada tahun 2021 angka kekerasan seksual seperti fenomena gunung es.

Baca juga: WHDI Denpasar sosialisasikan pra-perkawinan siapkan mental calon pengantin

Untuk itu, Kementerian PPPA dimulai dari tahun 2020 dalam memperingati Hari Perempuan Nasional yakni pada 8 Maret pihaknya melakukan sosialisasi dare to speak up atau harus berani bicara.

"Selama kita menganggap isu kekerasan, KDRT, kekerasan seksual itu aib kasus yang sama akan terus berulang terjadi, sehingga kita tidak bisa memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku," ucapnya.

Ia menambahkan kasus stunting di Provinsi Bali bisa dikendalikan dan Bali urutan terakhir atau rangking terendah di seluruh Indonesia. Hal ini harus dipertahankan dan Bali bisa mencapai angka zero angka stunting.

Dalam kesempatan itu, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dan memberikan dukungan untuk menyukseskan program WHDI. Karena WDHI sangat berperan penting dalam menyukseskan pembangunan di Kota Denpasar.

Alit mengaku WHDI Kota Denpasar secara rutin memberikan pelatihan membuat banten sesuai sastra ke masyarakat.

Baca juga: Putri Koster minta WHDI terus berinovasi di tengah pandemi

Pelatihan itu dilakukan dengan harapan mengurangi pengeluaran, karena bisa dibuat sendiri. Lebih bagusnya lagi dari pelatihan yang dilakukan masyarakat bisa membuat banten sesuai dengan sastra.

"Secara tidak langsung telah menyukseskan program WHDI Provinsi Bali yakni perempuan berdaya secara ekonomi," ucapnya.

Ketua Panitia Ida Ayu Eka Dewi Wijaya mengatakan peringatan HUT WHDI ini dirangkaikan dengan seminar stunting.

Hal ini merupakan aktualisasi dan bantuan program Kementerian PPPA serta penandatanganan kerja sama antara WHDI Provinsi Bali dengan empat program studi di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Menyambut HUT WHDI, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan, yakni pelantikan pengurus Provinsi Bali, kabupaten/kota se-Provinsi Bali, audiensi bersama PHDI Provinsi Bali, Kanwil Agama, dan Ketua Tim Penggerak PKK Bali.

Selanjutnya, pelatihan busana adat Bali dan sanggul, persembahyangan bersama, yoga bersama, bakti sosial ke anak yatim, webinar bersama PHDI, dan aksi sosial donor darah.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023