Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Bali, menggandeng Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu memberikan sosialisasi pra-perkawinan, untuk menyiapkan mental pasangan calon pengantin di daerah itu.

"Kami ingin membentuk kesiapan calon pengantin, terutama dari kematangan usia, ekonomi, dan juga psikis mereka," kata Sekretaris WHDI Kota Denpasar Luh Made Kusuma Dewi dalam acara sosialisasi tersebut di Denpasar, Sabtu.

Menurut Kusuma Dewi, upaya mendukung kesiapan calon pengantin sebelum perkawinan itu penting, karena setelah menikah, mereka akan menjadi bagian masyarakat.

Baca juga: Ditjen Hindu harapkan Pasraman bersinergi dengan pemkab

"Kami harap mereka nantinya dapat membentuk keluarga kecil yang sehat dan bahagia," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu Ida Ayu Alit Maharatni itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Denpasar Ni Made Purnamawati menyampaikan pihaknya mengapresiasi kegiatan sosialisasi praperkawinan itu.

"Ini adalah kegiatan positif yang sangat kami apresiasi. Persiapan pernikahan tentunya meliputi banyak aspek, di antaranya persiapan mental, finansial, restu orang tua dan keluarga, penentuan jadwal pernikahan, tes kesehatan, dan bimbingan konseling pranikah," ucapnya.

Oleh karenanya, kata Purnamawati, sosialisasi seperti sangat bermanfaat bagi calon pengantin untuk mendapatkan gambaran praperkawinan.

Bagi pasangan calon pengantin yang berkesempatan hadir pada acara tersebut diminta untuk menularkan ilmu yang didapat kepada rekan calon pengantin lainnya.

"Ini agar semua pasangan calon pengantin betul-betul siap untuk mengarungi kehidupan rumah tangga nantinya," katanya.

Baca juga: Akademisi Unhi harapkan PHDI Bali perkuat Hindu dan kearifan lokal

Sementara itu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa mengharapkan para calon pengantin yang mengikuti bimbingan kali ini betul-betul bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum menikah.

"Dengan demikian, setelah memasuki jenjang pernikahan sudah siap baik psikis, mental untuk membentuk keluarga yang bahagia," kata Ayu Kristi.

Dalam kegiatan itu juga ditampilkan Tarian Nayaka Prima yang menggambarkan kesiapan aparatur atau nayaka praja dalam memberikan pelayanan berkualitas prima kepada masyarakat.

Tarian ini mengadopsi semangat "sewakadharma", yakni melayani adalah kewajiban yang harus tertanam dan menjadi pedoman para aparatur di Kota Denpasar.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022