Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan instruksi mengenai perayaan Hari Suci Tumpek Krulut yang dapat dilaksanakan dengan berbagai aktivitas sosial.
"Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara sekala (duniawi) dilakukan dengan berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, di antaranya seperti kunjungan sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan, dan rumah sakit," kata dia di Denpasar, Jumat.
Ia juga menyebut aktivitas sosial dapat dilakukan dengan donor darah, bantuan layanan kesehatan kepada masyarakat miskin, dan pertunjukan seni, seperti musik, tari, teater, guna membangun keharmonisan sesama manusia.
"Dapat juga dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi bunga, suvenir dengan menuangkan kasih sayang antara anak dengan orang tua, guru dengan murid, atau sesama teman, sahabat, dan pasangan hidup," ujar Koster.
Baca juga: Gubernur Bali serahkan dana BKK Rp43 miliar ke Pemkab Jembrana
Instruksi mengenai perayaan Tumpek Krulut atau diibaratkan Hari Kasih Sayang ini, diturunkan Wayan Koster melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023 tentang Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi, sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022.
Sasarannya seluruh instansi vertikal di Bali, wali kota/bupati se-Bali, majelis desa adat, pimpinan lembaga pendidikan, perbekel dan lurah, bendesa adat, organisasi kemasyarakatan dan swasta, yowana atau generasi milenial, serta seluruh masyarakat Bali.
"Sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, Otonan Sarwa Tetangguran agar dilaksanakan pada Rahina Tumpek Krulut. Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara dalam manifestasinya sebagai dewa keindahan untuk memohon anugerah agar kita terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan lahir batin dalam menjalani roda kehidupan," ujar dia.
Selain dengan mendengarkan dan memainkan musik, seperti gamelan, kata dia, rasa senang juga dapat tercapai dengan membangun kasih sayang terhadap sesama manusia.
Baca juga: Official drawing Piala Dunia U20 digelar di Art Centre Bali
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu, mengatakan selain secara duniawi, Tumpek Krulut yang jatuh pada Sabtu (18/2) tersebut juga diimbau untuk dilaksanakan secara niskala atau nonduniawi.
"Dilaksanakan melalui upacara dan persembahyangan sesuai dengan tradisi dan dresta yang telah berlaku di masyarakat. Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik diimbau untuk mengupacarainya sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan, harapannya agar gamelan dan alat musik yang dimiliki dapat memberi kesenangan, kebahagiaan, dan ketenteraman lahir dan batin," kata Koster.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara sekala (duniawi) dilakukan dengan berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, di antaranya seperti kunjungan sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan, dan rumah sakit," kata dia di Denpasar, Jumat.
Ia juga menyebut aktivitas sosial dapat dilakukan dengan donor darah, bantuan layanan kesehatan kepada masyarakat miskin, dan pertunjukan seni, seperti musik, tari, teater, guna membangun keharmonisan sesama manusia.
"Dapat juga dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi bunga, suvenir dengan menuangkan kasih sayang antara anak dengan orang tua, guru dengan murid, atau sesama teman, sahabat, dan pasangan hidup," ujar Koster.
Baca juga: Gubernur Bali serahkan dana BKK Rp43 miliar ke Pemkab Jembrana
Instruksi mengenai perayaan Tumpek Krulut atau diibaratkan Hari Kasih Sayang ini, diturunkan Wayan Koster melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023 tentang Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi, sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022.
Sasarannya seluruh instansi vertikal di Bali, wali kota/bupati se-Bali, majelis desa adat, pimpinan lembaga pendidikan, perbekel dan lurah, bendesa adat, organisasi kemasyarakatan dan swasta, yowana atau generasi milenial, serta seluruh masyarakat Bali.
"Sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, Otonan Sarwa Tetangguran agar dilaksanakan pada Rahina Tumpek Krulut. Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara dalam manifestasinya sebagai dewa keindahan untuk memohon anugerah agar kita terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan lahir batin dalam menjalani roda kehidupan," ujar dia.
Selain dengan mendengarkan dan memainkan musik, seperti gamelan, kata dia, rasa senang juga dapat tercapai dengan membangun kasih sayang terhadap sesama manusia.
Baca juga: Official drawing Piala Dunia U20 digelar di Art Centre Bali
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu, mengatakan selain secara duniawi, Tumpek Krulut yang jatuh pada Sabtu (18/2) tersebut juga diimbau untuk dilaksanakan secara niskala atau nonduniawi.
"Dilaksanakan melalui upacara dan persembahyangan sesuai dengan tradisi dan dresta yang telah berlaku di masyarakat. Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik diimbau untuk mengupacarainya sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan, harapannya agar gamelan dan alat musik yang dimiliki dapat memberi kesenangan, kebahagiaan, dan ketenteraman lahir dan batin," kata Koster.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023