Empat desa di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, telah mendapatkan bantuan pembuatan sebanyak 425 sumur resapan sebagai upaya untuk mendukung program menabung air hujan dan meningkatkan resapan air.
"Pembuatan sumur resapan yang masif ini menjadi yang pertama kali di wilayah Bali dan sekaligus mendapatkan dukungan masyarakat untuk membangun sumur resapan di lahan mereka," kata Koordinator Program JANMA I Gde Suarja dalam keterangan di Denpasar, Selasa.
JANMA sebagai organisasi nirlaba yang berdomisili di Bali sebelumnya telah menerima bantuan dari The Coca-Cola Foundation (TCCF) sebesar 141.411 dolar AS untuk melaksanakan program Menabung Air Hujan Melalui Sumur Resapan untuk Konservasi Air di Wilayah Badung-Bali.
Program pembuatan 425 sumur resapan itu dibangun dalam kurun waktu Desember 2021 hingga Desember 2022, di empat desa di Kabupaten Badung, Bali, yakni di Desa Sembung, Desa Kuwum, Desa Sobangan, dan Desa Getasan.
"Ini merupakan program yang pertama kali dilakukan oleh JANMA, membuat sumur resapan secara masif untuk konservasi air tanah dengan menabung air hujan di sumur resapan tersebut," katanya.
Menabung air hujan melalui sumur resapan, lanjut dia, merupakan solusi sederhana yang efektif untuk meningkatkan resapan air, menjaga ketersediaan air baku, dan penyediaan air bersih.
Baca juga: Unud dan Trilogi Jakarta Percontohan Kampus Hijau
Selain itu dapat mengurangi banjir lokal, serta meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan dampak perubahan tata guna lahan.
Ia mengemukakan, setidaknya dalam setiap kali hujan, 8 meter kubik sumur resapan yang ada pada lahan warga di desa-desa yang membangun sumur resapan dapat menampung air hujan dari sekitarnya untuk diresapkan ke dalam tanah. Dengan demikian air hujan tidak mengalir ke jalan, selokan ataupun halaman tetangga.
Agar fungsi sumur resapan berjalan terus-menerus, seluruh pemilik lahan yang dibangun sumur resapan juga dilatih cara merawat sumur resapan.
"Dengan perawatan, maka umur pakai dan efektivitas sumur resapan tinggi. Kami berharap akan semakin banyak pihak membangun sumur resapan agar Bali tidak kehabisan air tanah," katanya.
Nyoman Dina Astawa, warga Desa Sembung, Kabupaten Badung, mengatakan saat musim hujan kini pekarangan rumahnya sudah tidak tergenang lagi. "Air hujan yang berasal dari rumah kita dan aliran dari tetangga tertampung di sumur resapan," katanya.
Baca juga: Bali Buat 25.000 Unit Biopori
Sebelum ada sumur resapan, kata Astawa, tiap musim hujan di pekarangan rumahnya seperti kolam dan bahkan kadang air masuk ke dalam rumah
Kepala Desa Getasan Wayan Suandi menyampaikan dengan pembangunan sumur resapan ini sangat sesuai dengan kondisi wilayah di Desa Getasan, yang juga sering mengalami genangan air di beberapa titik bahkan terkadang sampai banjir ketika musim hujan.
Melalui adanya dukungan pembangunan sumur resapan oleh JANMA kepada masyarakat di lingkungan Desa Getasan tentunya akan dapat membantu menanggulangi masalah ini.
"Terima kasih kepada JANMA dan The Coca-Cola Foundation yang telah membantu pembangunan sumur resapan bagi warga Desa Getasan," demikian Wayan Suandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Pembuatan sumur resapan yang masif ini menjadi yang pertama kali di wilayah Bali dan sekaligus mendapatkan dukungan masyarakat untuk membangun sumur resapan di lahan mereka," kata Koordinator Program JANMA I Gde Suarja dalam keterangan di Denpasar, Selasa.
JANMA sebagai organisasi nirlaba yang berdomisili di Bali sebelumnya telah menerima bantuan dari The Coca-Cola Foundation (TCCF) sebesar 141.411 dolar AS untuk melaksanakan program Menabung Air Hujan Melalui Sumur Resapan untuk Konservasi Air di Wilayah Badung-Bali.
Program pembuatan 425 sumur resapan itu dibangun dalam kurun waktu Desember 2021 hingga Desember 2022, di empat desa di Kabupaten Badung, Bali, yakni di Desa Sembung, Desa Kuwum, Desa Sobangan, dan Desa Getasan.
"Ini merupakan program yang pertama kali dilakukan oleh JANMA, membuat sumur resapan secara masif untuk konservasi air tanah dengan menabung air hujan di sumur resapan tersebut," katanya.
Menabung air hujan melalui sumur resapan, lanjut dia, merupakan solusi sederhana yang efektif untuk meningkatkan resapan air, menjaga ketersediaan air baku, dan penyediaan air bersih.
Baca juga: Unud dan Trilogi Jakarta Percontohan Kampus Hijau
Selain itu dapat mengurangi banjir lokal, serta meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan dampak perubahan tata guna lahan.
Ia mengemukakan, setidaknya dalam setiap kali hujan, 8 meter kubik sumur resapan yang ada pada lahan warga di desa-desa yang membangun sumur resapan dapat menampung air hujan dari sekitarnya untuk diresapkan ke dalam tanah. Dengan demikian air hujan tidak mengalir ke jalan, selokan ataupun halaman tetangga.
Agar fungsi sumur resapan berjalan terus-menerus, seluruh pemilik lahan yang dibangun sumur resapan juga dilatih cara merawat sumur resapan.
"Dengan perawatan, maka umur pakai dan efektivitas sumur resapan tinggi. Kami berharap akan semakin banyak pihak membangun sumur resapan agar Bali tidak kehabisan air tanah," katanya.
Nyoman Dina Astawa, warga Desa Sembung, Kabupaten Badung, mengatakan saat musim hujan kini pekarangan rumahnya sudah tidak tergenang lagi. "Air hujan yang berasal dari rumah kita dan aliran dari tetangga tertampung di sumur resapan," katanya.
Baca juga: Bali Buat 25.000 Unit Biopori
Sebelum ada sumur resapan, kata Astawa, tiap musim hujan di pekarangan rumahnya seperti kolam dan bahkan kadang air masuk ke dalam rumah
Kepala Desa Getasan Wayan Suandi menyampaikan dengan pembangunan sumur resapan ini sangat sesuai dengan kondisi wilayah di Desa Getasan, yang juga sering mengalami genangan air di beberapa titik bahkan terkadang sampai banjir ketika musim hujan.
Melalui adanya dukungan pembangunan sumur resapan oleh JANMA kepada masyarakat di lingkungan Desa Getasan tentunya akan dapat membantu menanggulangi masalah ini.
"Terima kasih kepada JANMA dan The Coca-Cola Foundation yang telah membantu pembangunan sumur resapan bagi warga Desa Getasan," demikian Wayan Suandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023