Denpasar (Antara Bali) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali berhasil mengembangkan percontohan lubang resapan biopori sebanyak 25.000 unit selama tahun 2012, sebagai upaya mengatasi banjir pada musim hujan.

Selain itu, membuat percontohan 15 unit sumur resapan di sejumlah lokasi dengan harapan bisa ditiru masyarakat, salah satu alternatif mengatasi luapan air di daerah rawan banjir," kata Kepala BLH Provinsi Bali, I Nyoman Sujaya, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten/kota di Bali menyosialisasikan pembuatan biopori itu secara lebih intensif karena mampu memberikan banyak keuntungan.

Upaya itu mulai digarap tahun 2011 tahap pertama membantu 900 unit alat pembuatan biopori dan 3.000 unit biopori yang kini bertambah hingga mencapai 25.000 unit.

Nyoman Sujaya menambahkan, dengan adanya ribuan unit sumur resapan, terutama lubang resapan biopori diharapkan air hujan tidak mengalir terbuang begitu saja ke sungai dan laut, namun tersimpan di dalam tanah.(*/ADT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012