Pemerintah Kabupaten Badung melalui Perumda Pasar atau Perumda Pangan Badung berencana akan membeli gabah petani dengan diberi brand Beras Badung sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan beras di wilayahnya.
"Kami ingin mempunyai brand Beras Badung. Dengan terobosan ini, di mata petani juga akan ada kepastian bahwa gabahnya dibeli pemerintah dan meningkatkan pendapatan petani," ujar Sekretaris Dearah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa saat Rapat Tim Perumus dan Evaluasi Kebijakan, Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan salah satu misi yang ingin diwujudkan Pemkab Badung adalah mampu menjaga ketersediaan pangan salah satunya beras sebagai upaya menekan laju inflasi daerah.
Nantinya dalam program itu setelah diambil oleh Perumda Pangan, gabah yang dibeli akan melewati proses penyosohan gabah yang nantinya akan disalurkan dengan sasar sementara aparatur sipil negara dengan produk beras premium di bawah harga standar.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan instansi terkait dan pada Oktober nanti masuk pada anggaran perubahan sudah kami siapkan dana Rp31 miliar untuk kegiatan tersebut," kata dia.
Baca juga: Menteri Pertanian pastikan stok beras aman hingga Lebaran
Sekda Adi Arnawa menjelaskan kehidupan di Kabupaten Badung masih tergantung pada sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata berdampak pada alih fungsi lahan yang tidak bisa dibendung.
"Oleh karena itu dibutuhkan terobosan untuk mengatasi dampak dari krisis ekonomi global ini. Terlebih sekarang ini sudah terjawab isu ancaman akan terjadinya krisis ekonomi global di 2023 salah satunya krisis pangan," tambah dia.
Selain itu untuk mendorong partisipasi masyarakat di daerah Pemkab Badung juga akan mendorong desa di Badung membuat suatu inovasi untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi maupun prestasi yang dimaksud mulai dari inovasi di bidang ketahanan pangan, pengelolaan sampah, pelayanan publik, tata ruang dan lainnya, karena Pemkab Badung dapat memberikan dana insentif kepada desa berbasis prestasi.
"Ternyata ada ruang dalam pemberian insentif dana desa melalui penyisihan hasil pajak dan retribusi, sekarang diberikan dari total secara akumulasi, 10 persen dapat diarahkan berbasis prestasi. Ini akan dapat memotivasi desa untuk membuat inovasi dan berprestasi di semua bidang,” pungkas Sekda Adi Arnawa.
Baca juga: saat datangi pasar, Mendag temukan harga beras masih tinggi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kami ingin mempunyai brand Beras Badung. Dengan terobosan ini, di mata petani juga akan ada kepastian bahwa gabahnya dibeli pemerintah dan meningkatkan pendapatan petani," ujar Sekretaris Dearah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa saat Rapat Tim Perumus dan Evaluasi Kebijakan, Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan salah satu misi yang ingin diwujudkan Pemkab Badung adalah mampu menjaga ketersediaan pangan salah satunya beras sebagai upaya menekan laju inflasi daerah.
Nantinya dalam program itu setelah diambil oleh Perumda Pangan, gabah yang dibeli akan melewati proses penyosohan gabah yang nantinya akan disalurkan dengan sasar sementara aparatur sipil negara dengan produk beras premium di bawah harga standar.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan instansi terkait dan pada Oktober nanti masuk pada anggaran perubahan sudah kami siapkan dana Rp31 miliar untuk kegiatan tersebut," kata dia.
Baca juga: Menteri Pertanian pastikan stok beras aman hingga Lebaran
Sekda Adi Arnawa menjelaskan kehidupan di Kabupaten Badung masih tergantung pada sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata berdampak pada alih fungsi lahan yang tidak bisa dibendung.
"Oleh karena itu dibutuhkan terobosan untuk mengatasi dampak dari krisis ekonomi global ini. Terlebih sekarang ini sudah terjawab isu ancaman akan terjadinya krisis ekonomi global di 2023 salah satunya krisis pangan," tambah dia.
Selain itu untuk mendorong partisipasi masyarakat di daerah Pemkab Badung juga akan mendorong desa di Badung membuat suatu inovasi untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi maupun prestasi yang dimaksud mulai dari inovasi di bidang ketahanan pangan, pengelolaan sampah, pelayanan publik, tata ruang dan lainnya, karena Pemkab Badung dapat memberikan dana insentif kepada desa berbasis prestasi.
"Ternyata ada ruang dalam pemberian insentif dana desa melalui penyisihan hasil pajak dan retribusi, sekarang diberikan dari total secara akumulasi, 10 persen dapat diarahkan berbasis prestasi. Ini akan dapat memotivasi desa untuk membuat inovasi dan berprestasi di semua bidang,” pungkas Sekda Adi Arnawa.
Baca juga: saat datangi pasar, Mendag temukan harga beras masih tinggi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023