Negara (Antara Bali) - Warga sekitar instalasi pengolahan limbah atau IPAL milik PT Bali Maya Permai di Desa Tegalbadeng Barat, Kabupaten Jembrana kembalikan mengeluhkan bau yang menyengat dari instalasi tersebut.

"Dulu kami dijanjikan dalam waktu 3 bulan baunya akan hilang, tapi sekarang sudah berjalan sekitar 5 bulan bau tetap saja ada," kata Fathurrahman, salah seorang warga, Rabu.

Menurut Fathurrahman yang rumahnya berjarak sekitar 25 meter dari IPAL PT Bali Maya Permai, bau yang keluar dari instalasi tersebut seperti comberan yang sangat menganggu pernafasan.

Ia mengaku, dirinya sudah mengajukan keberatan ke pihak pabrik, namun terkesan mendapat jawaban yang berbelit-belit.

"Pihak pabrik mengatakan, instalasi limbah itu masih tanggungjawab pihak ketiga yang mengerjakan karena belum diserahkan kepada pabrik. Soal dengan pihak ketiga itu kan urusan intern pabrik, bukan urusan kami. Yang masyarakat tahu, limbah itu milik PT Bali Maya Permai," ujar Fathurrahman.

Sementara Zairin, pimpinan PT Bali Maya Permai saat dikonfirmasi mengaku, masih berada di luar daerah dan menyarankan untuk menghubungi Yuliani, konsultan pengolahan limbah tersebut.

Yuli sendiri saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, mengatakan, dirinya sedang berada di Ambon dan hendak rapat sehingga belum bisa memberikan komentar.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012