Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan penguatan materi profil Pancasila merupakan salah satu upaya yang sangat penting dan mendesak untuk membentuk dan menguatkan karakter anak sejak usia dini.
 
Hal itu disampaikan Nyoman Suwirta saat menghadiri acara gelar karya dan pentas seni project penguatan profil pancasila bertajuk "Wonderful of Indonesia" di TK Negeri Gema Santi, Klungkung sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima dari humas dan protokol Kabupaten Klungkung di Denpasar, Bali, Kamis.
 
Bupati Suwirta berharap penerapan profil Pancasila mampu menghadirkan roh merdeka belajar pada anak didik sejak dini. Karena esensinya, profil Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menghasilkan karakter dan semangat kompetensi yang nantinya diraih oleh peserta didik, menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila baik bagi peserta didik maupun para pemangku kepentingan yang ada dalam sektor pendidikan.
 
Profil pelajar Pancasila sendiri memiliki enam ciri antara lain beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
 
Nyoman Suwirta berharap implementasi pendidikan di Kabupaten Klungkung, Bali, harus mampu menciptakan generasi yang berdaya saing, berakhlak mulia, berkepribadian tangguh dan berprestasi dalam berbagai bidang sebagai mana tujuan pendidikan umumnya.

Baca juga: FKUB rekomendasikan Moderasi Beragama masuk kurikulum pendidikan nasional
Begitu pula penerapannya dimulai dari tingkat yang paling bawah yakni TK dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang tenaga kependidikan.
 
"Konsep merdeka belajar harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. TK Gema Santi sebagai pelopor TK penggerak harus terus berinovasi," kata Bupati Suwirta.
 
Dia menjelaskan TK Negeri Gema Santi merupakan salah satu wujud Inovasi pemerintah untuk mewujudkan satu desa satu TK Negeri di Kabupaten Klungkung yang digagas pada tahun 2017.
 
Setelah itu, pada tahun 2018, sekolah tersebut bernama TK Dharma Wanita Klungkung, lalu beralih status menjadi TK Negeri Gema Santi. Pada tahun 2022, TK Negeri Gema Santi lolos sebagai salah satu pelaksana program sekolah penggerak. 
 
"TK Gema Santi menjadi role model TK Negeri di Klungkung. Dan pada tahun 2023 pemerintah menargetkan agar semua desa memiliki TK Negeri," kata Nyoman Suwirta.
 
Sementara itu, Kepala Sekolah TK Negeri Gema Santi, Dewa Ayu Ariestaningsih mengatakan kegiatan gelar karya dan pentas seni project penguatan profil pelajar pancasila yang dilakukan pada kesempatan tersebut merupakan salah satu dari program sekolah penggerak.
 
Salah satu dimensi profil pelajar pancasila yang menonjol dari pergelaran tersebut, kata dia, terlihat dari busana yang dipakai oleh anak-anak, serta para guru yakni mengenakan pakaian adat nusantara untuk menunjukkan kecintaan terhadap kebhinnekaan atau keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Baca juga: Presiden: Bangun karakter kebangsaan moderat dan Pancasila kepada anak didik
 
Dewa Ayu mengatakan sebagai pelaksana program sekolah penggerak pihaknya juga telah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka secara baik.
 
Dia menyatakan kegiatan yang digelar saat itu bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dan para guru di satu sisi sebagai wujud implementasi merdeka belajar, dan disisi lain, sebagai bahan refleksi peningkatan kegiatan pada tahun berikutnya.
 
"Besar harapan kami dengan pelaksanaan kegiatan gelar karya dan pentas seni ini dapat menginspirasi teman-teman guru lainnya. Selain itu kami berharap bahwa spirit Gema Santi (gerakan masyarakat santun dan inovatif) dapat selalu dilaksanakan di lembaga-lembaga yang ada di Klungkung khususnya di tingkat TK," kata Dewa Ayu.
 
Kegiatan pentas seni tersebut, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanian Klungkung, I Ketut Suadnyana, Bunda Paud Klungkung, Ny. Ayu Suwirta dan undangan terkait lainnya.

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022